Diusir Paspamres, Adian Napitupulu Protes

Adian Napitupulu
Adian Napitupulu

Floresa.co – Adian Napitupulu, caleg DPR RI terpilih yang diusir oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) karena mengenakan jaket kulit dalam acara peluncuran lagu Indonesia Wow di auditorium RRI, Jakarta, hari ini Senin (8/9/2014) mengaku tidak menerima perlakuan tersebut.

Dalam acara tersebut yang dihadiri Slank dan Presiden Terpilih Joko Widodo, Adian diusir sekitar pukul 14.50 WIB. Ia menuturkan, hal itu terjadi saat acara sambutan dari Kakorlantas Polri tengah berlangsung.

“Saya sudah masuk sebelum acara sambutan dari dirut RRI (Ibu Niken) dimulai dan dilanjutkan sambutan dari Kakorlantas Polri. Saat itulah saya didatangi Paspampres dan diminta melepas jaket yang saya kenakan,” tutur Adian dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengaku heran karena dalam undangan tidak ditentukan soal dress code yang mesti dipakai.

“Saya sempat tanya kenapa yang pakai jas dan blazer tidak diminta dibuka, toh tidak ada dress code yang dicantumkan dalam undangan,” tuturnya.

Namun, kata dia Paspampres yang mengaku bernama Ryan tidak menjawab pertanyaan Adian, bahkan meminta agar Adian keluar jika menolak membuka jaket yang dikenakan.
“Ketika saya menolak, dia bilang, kalau bapak tidak mau buka jaket, saya persilahkan bapak keluar. Karena disuruh keluar, ya saya berdiri dan keluar dari ruangan”, ujar Adian yang hadir beserta istrinya.

Ia menambahkan saat dirinya dan istri keluar, seorang laki-laki yang berada di pintu masuk dengan memegang pentungan hitam di tangannya sempat melotot ke arah dirinya dan istri.

“Langsung saya merespon dengan nada keras, Kenapa matamu melotot? Kamu mau mengintimidasi kami?”, kisahnya dengan nada kesal.

Usai kejadian itu, kata dia, sempat ada sejumlah orang dengan pin RRI yang menghampiri dirinya saat sudah di luar gedung untukmemintanya masuk kembali.

“Persoalannya bukan bisa masuk atau tidak, tapi kalau saya saja bisa seenaknya diminta keluar bagaimana dengan undangan lain? Aturannya tidak jelas dan tidak ada penjelasan dari penyelenggara acara,” katanya.

Ia menjelaskan, sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi yaitu saat Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah dilarang masuk oleh Paspampres di Rumah Transisi.

“Jadi bisa saja ini desain untuk merusak citra Jokowi dan menjauhkan Jokowi dari pendukung-pendukungnya,” tegasnya.

Adian menjelaskan, acara ini bukan acara formal kenegaraan, bahkan dalam undangan disebutkan bahwa itu acara Slank dan relawan.

“Dan saya datang karena saya di undang melalui undangan yang dikirim via pos,” tandasnya.

Adian yang merupakan Sekjend PENA’98 dan salah satu juru debat kubu Jokowi dalam berbagai ajang debat di televisi dan media pada saat masa kampanye Pilpres.

spot_img

Artikel Terkini