Paus Kunjungi Negara, Tempat Dua Ribu Gereja Pernah Dihancurkan

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus

Floresa.co – Dalam kunjungannya ke Albania, Paus Fransiskus menyebut negara ini sebagai negeri para martir karena terjadi penganiayaan umat beriman pada era diktaktor komunis, Enver Hoxha.

Bendera kuning-putih Vatikan berkibar di jalan-jalan utama Tirana, ibu kota Albania, saat Paus tiba di sana, Minggu (21/9/2014). Situasi ini jauh berkebalikan ketika Albania ditetapkan menjadi negeri atheis pertama di dunia, pada era Hoxha.

Papa Francesco! Papa Francesco!” teriak orang-orang yang menyambut Paus, Minggu. Situasi ini berbalik 180 derajat dengan masa Hoxha, era ketika para pemuka agama dianiaya dan dibunuh, ribuan gereja dan masjid dihancurkan.

Saat Paus mengadakan Misa di Ibu Teresa Squara, di bawah rintik hujan, penghormatan dia dapat dari para warga yang mengalami kekejaman Hoxha yang berkuasa tahun 1945 hingga 1985.

“Albania adalah tanah martir,” kata Paus Fransiskus di tengah kerumunan 300.000-an warga Albania.

Selama masa kekuasaan Hoxha, sebut Paus, hampir 2.000 tempat ibadah hancur atau berubah menjadi gedung bioskop, teater, atau tempat dansa.

Ibu Teresa adalah seorang sosok yang membangkitkan lagi iman kristiani di negeri ini.

Saat ini, Albania memiliki 15 persen penduduk beragama Katolik dari sekitar 3,5 juta penduduk. Mayoritas penduduk di Albania adalah Muslim, dengan porsi sekitar 56 persen, dan 11 persen adalah penganut Ortodoks.

Sebelumnya, Paus pun menyampaikan bahwa Albania merupakan contoh inspiratif dari sebuah kerukunan beragama.

Selama kunjungannya di Tirana, Paus berdiri di atas mobil beratap terbuka, yang beberapa kali berhenti dan Paus menyalami orang-orang di sekelilingnya. Dia pun sempat berbaur, berjalan kaki menyapa umat.

Hysen Doli (85), seorang Muslim, merupakan satu di antara ribuan warga Albania yang menyambut Paus. Dia datang bersama 10 anggota keluarganya.

“Kami menganut agama lain tetapi datang ke sini untuk menghormati dan mendapatkan berkat Paus,” ujarnya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini