Heri-Adol Ingin Tingkatkan SDM dan Ekonomi Manggarai

Pasangan Heribertus Nabit dan Adol Gabur
Pasangan Heribertus Nabit dan Adol Gabur

Ruteng, Floresa.co – Pasangan Heribertus Nabit dan Adol Gabur (Heri-Adol), bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur periode 2015-2020 menginginkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ekonomi di kabupaten itu.

Saat diwawancarai Floresa, Rabu (24/9/14) di Ruteng, Heri mengatakan, pilihannya untuk mengambil bagian dalam bursa pencalonan bupati karena termotivasi dengan berbagai persoalan kebijakan dalam bidang ekonomi dan SDM yang dinilai belum berpihak.

Ia menjelaskan, pemetaan ekonomi dan SDM menjadi sebuah kebijakan prioritas lima tahun ke depan merupakan hasil kajiannya selama berkunjung di setiap tempat di Manggarai.

“Kekuatiran saya, Manggarai maju, tapi masyarakatnya tidak menikmati. Misalnya kita buka jalan. Itu kan kebijakan netral. Kebijakan netral ini berkonsekuensi, yang kaya tambah kaya sedangkan yang miskin? Saya kira sudah saatnya kita menerapkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin,” tutur Heri.

Dalam usaha peningkatan SDM masyarakat Manggarai, kata dia, pelatihan pendidikan dan sejenisnya wajib dijadikan sebagai prioritas untuk membangun kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan pembangunan yang ada.

Salah satu hal yang ia akan buat jika dipercayai masyarakat Manggarai, misalnya dalam bentuk beasiswa PNS, khususnya keguruan ke magister dan non-PNS yang dianggap memiliki potensi untuk membangun daerah dengan aspek kualitas manusia. S

edangkan di bidang ekonomi, kata dia, masyarakat dilatih untuk memiliki kemampuan berwirausaha yang baik. Pemerintah, jelasnya, juga wajib melakukan kerja sama dengan pengusaha, LSM, Gereja dan sejenisnya untuk membantu program ekonomi berkualitas.

Ditanyai seputar konsep dalam menjawab keluhan terkait harga komoditi masyarakat yang tidak stabil dan cendrung turun tiap waktunya, Heri menjelaskan, yang menentukan harga adalah pihak luar, sedangkan, masyarakat Manggarai hanya sebagai penerima harga.

Karena itu, menurutnya, pemerintah harus cekatan dalam melakukan kerjasama dan komunikasi dengan pihak pengusaha atau swasta untuk membuka akses informasi pasar.

Dikatakannya, salah satu hal yang menjadi pemicu turunya harga adalah kualitas komoditi masyarakat.

“Ciptakan situasi yang kondusif dengan pengusaha dan pihak swasta agar kita mendapatkan akses tentang harga dan kemauan pasar. Kita akan antisipasi dan melatih masyarakat tentang cara meningkatkan kualitas komoditi. Hal ini menjadi kelanjutan konsep pemerintah sebagai fasilitator,” ungkap Heri.

Ia menambahkan, ke depan pemerintah juga wajib mendatangkan alat-alat produksi, demi mendapatkan hasil komoditi yang berkualitas.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini