Sambut Musim Tanam, Komunitas Adat Pubabu-Besipae Siapkah Bibit

Komunitas adat Pubabu-Besipae sedang memeriksa bibit-bibit yang akan ditanam (Foto: Walhi NTT)
Komunitas adat Pubabu-Besipae sedang memeriksa bibit-bibit yang akan ditanam (Foto: Walhi NTT)

Floresa.co – Menghadapi musim tanam tahun 2014 ini, Komunitas Adat Pubabu – Besipae, Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mempersiapkan bibit tanaman pangan.

Mereka dibantu oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Daerah NTT yang didukung Global Environment Facility (GEF).

“Persiapan bibit tanaman pangan menjadi penting dilakukan saat ini mengingat musim tanam akan segera tiba,” kata Melky Nahar, Manager Program Walhi NTT, Jumat (14/11/2014).

Bibit-bibit yang dipersiapkan antara lain berupa tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Untuk tanaman pangan berupa jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

“Sedangkan tanaman perkebunan tengah kita siapkan bibit jeruk, kakao, nangka dan sejenisnya,” tutur Melky.

Beberapa diantara tanaman tersebut, demikian Melky, akan disemaikan dulu dalam Polibag.

Imanuel Tampani, Ketua Ikatan Tokoh Adat Penegak Kebenaran dan Keadilan (ITA PKK), yang juga anggota Komunitas Adat Pubabu – Besipae mengaku bangga dengan semangat kerja para petani di wilayah itu.

“Selain bantuan bibit dari Walhi NTT, masyarakat juga mempersiapkan sendiri benih-benih lokal yang akan ditanam dilahannya masing-masing,” katanya.

Mereka berkumpul membahas cara pembibitan tanaman (Foto: Walhi NTT)
Mereka berkumpul membahas cara pembibitan tanaman (Foto: Walhi NTT)

Imanuel menyatakan, persiapan bibit menyambut musim tanam tanpa mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah TTS.

“Kami berusaha keras untuk tidak bergantung pada pemerintah, karena kami sadar bahwa hampir semua yang kita butuhkan ada di sekitar kami,” ungkapnya.

Imanuel berharap, keberadaan kelompok tani dalam komunitas adat itu bisa menjadi pemicu bagi para petani di tempat lain sehingga sama-sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan akan pangan. (ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.