Ampera: NTT Masuk Lumbung Perdagangan Manusia di Indonesia

Perdagangan ManusiaFloresa.co – Aliansi Menolak Perdagangan Orang (Ampera) menyebutkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu lumbung perdagangan manusia (human trafficking) di Indonesia. Selain NTT, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga masuk dalam kategori lumbung atau sumber perdagangan manusia.

“Masuknya NTT sebagai salah satu kantong perdanganan manusia di Indonesia itu terlihat dari maraknya kasus-kasus yang terjadi di mana sebagiannya merupakan warga NTT,” ujar Koordinator Ampera NTT, Gregorius R Daeng di Kupang pada Rabu (19/11).

Dia menyebutkan, salah satu contoh terkait dengan hal ini adalah kasus burung Walet di Medan maupun kasus penampungan atau pemberangkatan ilegal TKI di Batam.

Gregorius mengungkapkan bahwa modus operandi semakin beragam, di antaranya melalui perekrutan TKI ilegal atau non prosedural seperti penipuan, pemalsuan dokumen, iming-iming, dan bujuk rayu, serta janji palsu. Selain itu, ada juga yang dijanjikan sebagai PRT di pabrik, restoran bahkan dijanjikan sebagai duta seni atau duta wisata.

“Padahal mereka dieksploitasi, baik secara fisik, psikis bahkan secara seksual untuk mendapatkan keuntungan dari oknum di dalam jaringan tertentu,”katanya.

Banyak korban perdagangan manusia, lanjutnya dikategorikan masih anak-anak atau di bawah umur karena dokumennya dipalsukan. Mereka rela menjadi TKW, katanya karena diiming-iming dengan gaji besar.

Gregorius mengharapkan adanyaa komitmen bersama, terpadu dan berkesinambungan serta komprehensif dalam upaya pencegahan dan penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah NTT. Selain itu, perlu adanya kerja sama lintas sektoral untuk mengcegah perdagangan manusia.

“Komitmen itu harus disampaikan atau diteruskan kepada seluruh warga masyarakat mulai dari perkotaan sampai ke seluruh pelosok NTT. Karena persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan saja tanggung jawab pemerintah,” pungkasnya. (TIN/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini