Meski Baru Saja Diserang, Charlie Hebdo Akan Kembali Tampilkan Kartun Nabi Muhammad

Kontributor Charlie Hebdo untuk sementara bekerja dari kantor surat kabar Liberation di Paris, Perancis. Foto diambil 9 Januari 2015. (Foto: Associated Press)
Kontributor Charlie Hebdo untuk sementara bekerja dari kantor surat kabar Liberation di Paris, Perancis. Foto diambil 9 Januari 2015. (Foto: Associated Press)

Floresa.co – Sejak Charlie Hebdo kehilangan delapan staf dalam serangan teror pekan lalu, jutaan orang menyatakan dukungan bagi majalah satire itu. Slogan “Je Suis Charlie” atau “Saya Charlie” berkumandang di Perancis.

Sebagaiamana dilansir Wall Street Journal, Selasa (13/1/2015), kini, majalah yang acap melancarkan sindiran tajam itu menghadapi tantangan berupa status barunya sebagai titik pusat perhatian publik. Pada Senin, distributor mengaku tengah mempersiapkan tiga juta eksemplar Charlie Hebdo edisi Rabu ini, 50 kali lipat dari sirkulasi normal.

Sampul utama bakal menampilkan kartun Nabi Muhammad memegang penanda bertuliskan: “Je Suis Charlie.” Di atasnya bertulis tajuk: “Semua Termaafkan.” Edisi ini tampaknya akan paling banyak dibaca sepanjang sejarah Charlie Hebdo.

Serangan pekan silam mengubah wajah Charlie Hebdo menjadi lambang kebebasan berekspresi. Jutaan orang memadati jalanan Perancis pada Minggu, sambil meneriakkan nama majalah satire itu. Produksi cetakan setelah serangan menjadi momen berkumpulnya insan media. Beberapa jurnalis memberikan dukungan bagi Charlie Hebdo, yang sejak serangan berkantor di surat kabar Libération.

“Ini mengharukan sekaligus tampak munafik,” kata Laurent Léger, reporter Charlie Hebdo yang selamat dari serangan. “Tiba-tiba saja, seluruh dunia mendukung kami. Padahal, bertahun-tahun lamanya kami sepenuhnya sendirian.”

Dukungan terus mengalir ke Charlie Hebdo. Hari Minggu lalu, France Télévisions milik pemerintah menayangkan konser dukungan selama 3,5 jam lamanya. Surat kabar Le Monde menawarkan sejumlah komputer. La Poste, layanan pos milik pemerintah, menjanjikan pengiriman gratis edisi Charlie Hebdo selama setahun.

Distributor membebaskan tarif pada penyaluran satu juta cetakan pertama untuk edisi Rabu. Dengan begitu, nyaris seluruh 3 euro atau sekitar Rp35 ribu harga per majalah dikembalikan keCharlie Hebdo serta keluarga korban.

“Kami menghabiskan waktu—20 tahun bagi kami, 40 tahun untuk beberapa orang—melawan simbol-simbol,” ujar kartunis Rénald Luzier, yang dikenal Luz, pada Senin kepada stasiun radio France Inter. “Tiba-tiba saja, kami menjadi simbol itu.”

Presiden Perancis François Hollande secara tidak sengaja memberikan bantuan materi isi majalah kala bertemu korban selamat Charlie Hebdo, dalam aksi damai Minggu silam. Sebelum ia memeluk kontributor Patrick Pelloux yang tampak emosional dalam siaran langsung televisi, seekor merpati membuang kotoran di pundak Hollande. Jurnalis Charlie Hebdo pun tertawa.

“Ia [Hollande] kapan saja bisa datang ke kantor kami,” kata Luzier.

“Merpati itu kapan pun juga boleh datang. Ini adalah gurauan terindah.” (WSJ/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini