Maksi Ngkeros: Kritikan Harus Berbasis Kajian!

Maksi Ngkeros, Calon Bupati Manggarai yang akan berpasangan dengan Stefanus Pelor
Maksi Ngkeros, Calon Bupati Manggarai yang akan berpasangan dengan Stefanus Pelor

Ruteng, Floresa.co – Menanggapi kritikan Viktor Slamet, bakal calon bupati Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2015-2019 kepada pasangan Credo (Christian Rotok dan Kamelus Deno), bupati dan wakil bupati daerah itu direspon oleh bakal calon bupati lainnya.

Kali ini, kritikan Slamet langsung ditanggapi oleh Maksi Ngkeros yang juga sedang mempersiapkan diri merebut kursi nomor satu di Manggarai.

Kata Maksi, kritikan Slamet tidak didukung dengan kajian yang jelih dan tanpa data sehingga menyebabkan pembaca bingung.

“Karena sesungguhnya untuk mengukur sebuah perubahan dalam pembangunan bukan hanya dilihat dari infrastruktur dan perbaikan ekonomi saja. Namun sebuah perubahan itu diukur dari sejauh mana dampak pembangunan terhadap peningkatan harkat dan martabat serta hak asasi manusia,” kata Maksi kepada Floresa.co, Rabu (28/1/2015) pagi.

Ia menambahkan, hakikat dari pembangunan itu sendiri adalah membangun manusia seutuhnya, dengan indikator yang dapat diukur yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Dalam data statistik 2009-2012, beber Maksi, IPM Kabupaten manggarai tahun 2012 sebesar 68,30 dan menempati urutan 8 dari 21 kabupaten /kota se NTT.

Menurutnya, kondisi ini cukup baik bila dibandingkan 10 tahun yang lalu dimana kabupaten Manggarai masih menempati posisi 2 digit.

Namun demikian, kata dia, tentu masih banyak hal yang perlu dibenahi ke depan agar kehidupan masyarakat Manggarai dapat lebih baik seperti yang dikatakan Christian Rotok dalam tanggapanya.

“Sebagai seorang yang ingin memimpin Kabupaten Manggarai, kejelian dalam melihat dan mengkaji hasil-hasil pembangunan sangatlah dibutuhkan agar mampu membuat konsep-konsep strategis yang lebih baik lagi ke depan,” tutur Maksi.

Sebelumnya diberitakan, Slamet menyatakan, selama 10 tahun memimpin Manggarai tidak ada perubahan signifikan yang diraih oleh Credo.

Dalam kritikannya, Slamet memang mengakui, Credo membuat perubahan dalam hal pembenahan infrastruktur. “Tapi saya lihat itu tidak dikuti (perbaikan) ekonomi sehingga mubazir semua infrastruktur yang dibangun itu,” ujar Viktor kepada Floresa.co, Minggu (25/1/2015).

Menjawab kritikan Viktor, Rotok menegaskan, jika dirinya belum berhasil, maka kewajiban bupati terpilih nanti yang melanjutkan pembangunan.

“Kalau Pa Viktor terpilih, tugas beliaulah untuk membuat Manggarai  berubah signifikan,” kata Rotok kepada Floresa.co, Selasa (27/1/2015) malam.

Viktor juga sedang mempersiapkan diri untuk kembali bertarung dalam Pilkada Manggarai. Sebelumnya pada tahun 2005 dan 2010, Viktor juga pernah ikut bertarung, namun gagal meraih kemenangan melawan Rotok.

Viktor mengatakan dirinya maju untuk ketiga kalinya karena ingin berkontrubusi bagai pembangunan di NTT dan Manggarai, khususnya.

“Ini sebetulnya komitmen kita. Kita mau tunjuk pada republik ini bahwa tidak benar NTT itu simbol keterbelakangan, simbol kemiskinan, hanya tata kelolah pemerintahan kita yang salah,” ujarnya.

“Kita punya sumber daya manusia dan sumber daya alam yang luar biasa. Kita ada hirarki gereja di sana yang sebetulnya bisa jadi mitra kita (pemerintah), terutama dalam fungsi pengawasan pembangunan,” tambah Viktor. (ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini