Jangan Jatuhkan Jokowi

Joko Widodo
Joko Widodo

Floresa.co.- Oknum partai yang menyatakan saatnya melengserkan Jokowi, hanya karena kecewa sebab tidak dapat jabatan, seharusnya tidak usah menyerang Jokowi. Ikuti saja perintah dan garis kebijakan partai di mana dia menjadi anggota DPR.

“Siapa yang coba-coba lengserkan Jokowi akan berhadapan dengan rakyat. Mimpi siang bolong kalau bilang lengserkan Jokowi,” tegas Sihol Manullang, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) dan Muhammad Yamin (Ketua Umum Seknas Jokowi), kepada Floresa.co, di Jakarta Kamis (29/1).

“Ada oknum partai yang hendak membenturkan rakyat pendukung Jokowi dengan partai. Padahal, pendukung Jokowi itu lintas partai, ada di semua golongan. Membenturkan Jokowi dengan partai, bisa fatal, rakyat kehilangan simpati,” kata Sihol.

Senada dengan Sihol, Muhammad Yamin mengatakan, akan lebih bijak memberi masukan ketimbang mengancam atau secara tidak langsung menginspirasi pihak lain untuk melengserkan Jokowi.

“Enggak usahlah pake serang Jokowi, mending kasi masukan,” ujar Yamin, pendiri Sekretariat Nasional (Seknas Jokowi).

Bersamaan dengan itu, Yamin mengatakan, semua anggota kabinet, jangan menjauhkan Jokowi dengan rakyat melalui kebijakan yang tidak pro rakyat. “Penyertaan modal pemerintah ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu dikaji ulang, karena rencana bisnis mereka asal jadi,” ujarnya.

Seperti diketahui, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon melontarkan berbagai kritikan terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang telah berjalan 100 hari.
Bahkan menurutnya, ini saat yang tepat bagi siapapun yang berniat menjatuhan pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, ia menilai pemerintahan Jokowi-JK memiliki banyak celah untuk dimakzulkan oleh lawannya.

“Siapapun yang berniat menjatuhkan Jokowi, saatnya sekarang. Karena begitu banyak celahnya dan mudah-mudahan dua-duanya (Jokowi-JK) yang jatuh,” katanya di Universitas Paramadina, Senin (26/1).

Effendi mengingatkan jika Jokowi dijatuhkah, maka Jusuf Kalla sebagai Wapres juga harus turun. “Ya jangan satu meng-impeach (memakzulkan) yang satu dong, kalau mau jatuh dua-duanya jatuh, kalau di Senayan mau jatuhkan yang no 1, saya jatukan juga yang no dua (JK),” ujarnya.

spot_img

Artikel Terkini