Petani di Matim Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi

Ilustrasi Sawah
Ilustrasi Sawah

Borong, Floresa.co – Petani di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi di daerah itu.

Sejak Januari tahun ini hingga sekarang, sulit menemukan pupuk bersubsidi yang dijual di toko di Borong, hal yang membuat tanaman padi di lahan persawahan milik warga terancam.

Bonefantura Hans, petani di Desa Sita, Kecamatan Rana Mese mengatakan, pupuk bersubsidi jenis UPK, petro organik dan urea yang biasa dipakai oleh oleh petani mulai langka sejak awal bulan lalu dan sejak sepekan terakhir, dia dan petani lainnya tidak bisa mendapat pupuk lagi di agen manapun di Borong.

“Kalau pemerintah sedang menggalakan penggunaan pupuk organik, harusnya pupuk organik disediakan banyak. Kalau sekarang, pupuk kimia dan pupuk organik sama-sama tidak ada,” katanya kepada Floresa.co, akhir pekan lalu.

Berdasarkan informasi yang didapat dari agen pupuk, katanya, pemicu hal ini adalah cuaca yang memburuk sehingga tidak ada pengangkutan pupuk lewat kapal feri baik dari Surabaya maupun dari Kupang.

“Tidak  hanya di toko di Borong, di distributor di Ruteng juga kosong. Diharapkan agar pemerintah daerah segera memikirkan soal kelangkahan pupuk ini,” katanya.

Jenis pupuk bersubsidi yang tidak terjual di toko pertanian di antaranya adalah Phonska, ZA, dan urea.

Minggus Malum, Kepala Desa Sita mengatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi sejak bulan lalu, katanya, menyebabkan kerugian besar bagi para petani.

“Pengurangan penggunaan pupuk menyebabkan penurunan jumlah produksi tanaman pangan. Diharapkan, pemerintah dapat turun tangan mengatasi masalah ini”, katanya. (ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini