Tokoh Senior NTT: Pernyataan Novanto Lukai Gereja dan Masyarakat NTT

Tokoh senior NTT Petrus Selestinus
Tokoh senior NTT Petrus Selestinus

Floresa.co – Tokoh Senior asal Nusa Tenggara Timur  (NTT), Petrus Selestinus angkat bicara terkait pernyataan pedas Ketua DPR RI, Setya Novanto terhadap Gereja dan aktivis tolak tambang di NTT. Novanto menganggap NTT gagal karena penolakan investor tambang oleh sejumlah LSM yang dimotori oleh Gereja di NTT.

Menurut Petrus, pernyataan Novanto ini telah melukai Gereja dan masyarakat NTT yang telah ” berjuang mati-matian menolak kehadiran tambang.

“Penolakkan Gereja NTT bukan tanpa alasan, tetapi mereka menolak tambang dengan alasan yang luhur, yakni menjaga keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan,” ujar Petrus saat dihubungi Floresa.co, Senin (2/3/2014).

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) ini mengaku kecewa dengan pernyataan Novanto tersebut. Novanto, katanya tidak sepantasnya mengeluarkan pernyataan seperti itu.

“Novanto harus sadar bahwa dia adalah wakil rakyat dari NTT. Seharusnya bisa mengetahui aspirasi dan kebutuhan riil masyarakat NTT. Bukannya malah dia mewakili dirinya sendiri sebagai pengusaha tambang ketika berbicara tentang NTT,” tandasnya.

Petrus pun memberikan ultimatum kepada Novanto agar menyampaikan permohonan maaf kepada Gereja dan masyarakat NTT paling lambat 7 x 24 jam. Sebagai pejabat publik, tegasnya Novanto harus menyampaikan permohonan maaf dan menarik kembali kata-katanya.

“Kalau tidak, bisa berdampak buruk ke depannya khususnya relasi antara dirinya dan konstituen. Ibaratnya, kalau Pileg besok, pasti tidak ada masyarakat NTT yang pilih Novanto,” pungkasnya.

Pada Kamis (26/2/2015) lalu, Novanto mengatakan, salah satu kegagalan NTT adalah penolakan oleh LSM yang dimotori dan berlindung di bawah Gereja terhadap kehadiran investor yang hendak menanam modal di bidang pertambangan.

Pernyataan ini dikatakan Novanto saat menjadi keynote speaker dalam HUT GPI yang digelar di Jemaat GMIT Koinonia Kuanino Kupang. (TIN/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini