Diduga Tilep Dana Desa, Warga Laporkan Kades Bea Ngencung, Matim

Perwakilan warga desa Bea Ngencung berdialog dengan Camat Rana Mese, Senin (9/3/2015). Foto : Satria/Floresa
Perwakilan warga desa Bea Ngencung berdialog dengan Camat Rana Mese, Senin (9/3/2015). Foto : Satria/Floresa

Borong, Floresa.co- Belasan warga Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese , Kabupaten Manggarai Timur mendatangi kantor camat setempat tadi siang, Senin (9/3/2015). Mereka mengadukan dugaan penyalagunaan anggaran dana desa (ADD) tahun 2013 dan 2014 oleh Kepala Desa Bea Ngencung.

Tak hanya itu, mereka juga mengadukan penggunaan dana program “Anggur Merah” yang dinilai tidak transparan oleh kepala desa.

Warga yang menamakan diri Perwakilan Masyarakat Desa Bea Ngencung ini diterima secara langsung oleh Camat Rana Mese, Venansius Joni dan Sekertaris Camat Yohanes Vitalis Jelahut.

Dihadapan Camat, perwakilan warga Mikael dan Sekertaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kanisus Galut menjelaskan kronologi penggunaan ADD pada tahun 2013 dan 2014 serta pengunaan dana program “Anggur Merah” yang diduga disalagunakan oleh kepala desa.

Camat Rana Mes, Vensius Joni kepada perwakilan masyarakat menjelaskan bahwa peran camat hanya sebatas untuk melakukan mediasi antara warga dan pihak kepala desa. Dia pun menyarankan warga dan kepala desa untuk berdialog.

Sedangkan untuk memeriksa dugaan adanya kerugian negara dalam pengelolaan anggaran tersebut dilakukan oleh insepektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD).

“Inspektorat dan tim BPMPD yang akan memeriksa pengunaan uang ADD tersebut. Mudah-mudahan kedua instansi ini secepatnya mengaudit pengunaan ADD itu,” jelas Joni.

Venan juga menyatakan menyesal dengan tindakan perwakilan warga Bea Ngencung yang telah mengadukan masalah ini ke Bupati Manggarai Timur tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dirinya.

” Seharusnya masalah ini, tidak dilaporkan kepada Bupati, sebab permasalahan sekarang ini ada ditangan Bupati Matim. Camat tidak akan mengambil sikap sendiri sebelum ada perintah dari Bupati,” ujar Venan.

Sementara itu,Kepala Desa Bea Ngencung, Kornelis Jarsi saat dikonfirmasi Floresa.co membantah dirinya mengelapkan uang ADD dan dana program Anggur Merah. Ia menjelaskan pembanguna kantor desa saat ini dalam proses pelaksanaan. Sedangkan untuk 10 Kepala Keluarga (KK) yang menerimah bantuan kambing sebagiannya sudah diserahkan.

“Saya tidak memberi uang kes secara langsung kepada 10 KK yang menerimah bantuan kambing, mereka sendiri yang mencari kambing betina,”ujar Kornelis.

“Sedangkan uang anggur merah, saya sebagai kepala desa hanya sebagai pengawas. Program tersebut merupakan program propinsi, ada fasilitator Anggur Merah yang diutus dari Propinsi dan ada mekanisme dalam pencairan, bukan semena-mena,”tambahnya. (SAT/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini