Kodim Sikka: Anggota Kami Cuma Menepuk Punggung, Keserempet Pipi

 

Floresa.co –Kodim 1603 Sikka mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan bahwa ada anggota mereka yang melakukan aksi pemukulan terhadap seorang bocah sekolah dasar kelas enam di kota Muamere, Kabupaten Sikka, Flores.

Kapten M.I Antoni, Kasi Intel Kodim 1603 yang menghubungi Floresa.co, Rabu (18/3/2015) mengatakan sebenarnya tidak ada aksi pemukulan.

“Tidak menganiaya, cuma menepuk punggung, mungkin keserempet pipinya, sehingga merah,”ujar Kapten Antoni.

Antoni mengatakan tidak ada niat dari anggotanya yang bernama Yosep Parera untuk memukul bocah bernama Petrus Portorico itu. “Tidak masuk akal seorang tentara yang sudah lama berdinas masa memukul anak kecil, kan lucu,”ujarnya.

Antoni menambahkan pihak keluarga bocah sudah bertemu dengan jajaran kodim termasuk Yosep Parera untuk melakukan perjanjian perdamaian.

Sebelumnya, diberitakan bahwa oknum tentara yang berdinas di Kodim 1603 bernama Yosep Parera melakukan pemukulan terhadap bocah kelas enam SD bernama Petrus Portorico atau biasa disapa Erik.

Kejadian bermula dari olok-olokan di antara sesama bocah di sekolah. Anak Yosep Parera bernama Noy diolok-olok oleh temannya. Lantas, kemudian melaporkan kepada sang ayah yang datang menjemput.

Dilaorkan sebelumnya, Yosep Parera merasa tersinggung. Dia pun membuntuti Erik hingga ke rumahnya. Erik dibuntuti karena kebetulan dilihat Yosep ada dalam kerumunan anak-anak yang mengolok anaknya.

Sesampai di gerbang rumah, Erik dipukuli. Menurut seorang saksi mata bernama Sipirianus Kanisius, Erik digampar oleh Yosep Parera. “Dia gampar dari belakang dengan menggunakan punggung tangan,”ujar Siprianus.

Namun, Kapten Antoni mengatakan bahwa tidak ada penggamparan. “(Hanya) menepuk bahunya, cuma mungkin tanpa sengaja kesenggol pipinya. Orang melihat mungkin dikira memukul. Kan pada saat itu hujan, terburu-buru mau masuk rumahnya Pak Ferdi Oswaldus (ayah Erik) yang memang sudah baku kenal dengan pak Yosep. Sudah sering komunikasi, jual beli makanan dan lain-lain. Dia (Yosep) tanya, nong kenapa kamu lari, sambil menepuk belakangnya. Orang yang melihat dikira memukul, padahal nggak,”ujarnya.

Kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Dua belah pihak telah menandatangani perjanjian perdamian pada Selasa (17/3) di rumah Ferdi Oswaldus, ayah Erik di Jalan Yos Sudarso, Kota Maumere. (PTD/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini