Pemkab Manggarai Sediakan Dua TPA Sampah Di Pinggiran Kota Ruteng

 

Silvianus Hadir, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai. (Foto: Ardy Abba/Floresa)
Silvianus Hadir, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai. (Foto: Ardy Abba/Floresa)

Ruteng, Floresa.co – Untuk mengatasi masalah sampah di kota Ruteng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur sudah menyediakan dua tempat pembuangan akhir (TPA).

Dua TPA sampah tersebut ada di kilometer 5 dan di kilometer 11 arah utara kota Ruteng atau di pinggir jalan Reok-Ruteng.

Silvianus Hadir, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai mengatakan pada tahun 2015 ini sampah-sampah di kota Ruteng diarahkan akan dibuang di kilometer 11, tepatnya berada di kampung Poco, Kecamatan Wae Ri,i. Di sana, kata dia, sudah disediakan alat pengolahan sampah.

Tempat pembuangan akhir sampah di kilometer 5, kata Silvianus sudah menjadi milik Pemkab Manggarai sejak adanya dinas BLHD beberapa tahun silam. Tempat itu, sudah penuh dan belum disediakan alat pengolahan sampah.

Sampah di kilometer 11, kata dia, akan diolah menjadi pupk kompos. Selain pembuatan pupuk kompos, sampah di sana juga akan didaur ulang menjadi barang setengah jadi dari plastik.

“Memang belum maksimal pengelolah sampah di kilometer 11 ini sebab landasan parkiran kendaraan pengangkut sampah sudah rusak. Untuk perbaikan ini kita akan anggarkan di APBD perubahan di tahun 2015,” ujarnya kepada Floresa.co di ruang kerjanya, Senin (23/3/2015).

Selain itu, lanjutnya dia, di dalam kota Ruteng sendiri BLHD sudah menyediakan 14 Tranfer Depo dan beberapa tong sampah.

“Kami menghimbau agar masyarakat membuang sampah di Transfer Depo dan tong-tong sampah di kota, mulai jam 6 sore hingga 5 pagi. Karena jam 6 pagi hingga 7 pagi petugas kita akan mengangkut sampah-sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir,” harapnya.

Ia mengatakan, dengan adanya penambahan kendaraan Ambrol dan Roda Tiga, peningkatan pengangkutan sudah sedikit berubah setelah sebelumnya sisa sampah tiap hari berjumlah 80 meter kubik. Sekarang, sudah sisa 46 meter kubik perhari.

Di tahun 2016, kata Silvianus, BLHD akan kembali mengusulkan pengadaan mobil untuk mengangkut sampah baik dump truck maupun kendaraan roda tiga. Tujuannya, mengurangi jumlah sampah yang tersisa di kota Ruteng hingga ke nol meter kubik.

“Lagi-lagi kami berharap agar masyarakat perlu bersabar. Tolong kalau Transfer Depo penuh jangan dibakar (sampahnya), sebab akan membuat tong besar itu cepat rusak. Kami juga akan terus meningkatkan disiplin karyawan,” tutur mantan staf ahli bupati Manggarai itu.

Ditanya seputar ditemukannya sampah-sampah yang dibuang di tempat-tempat lain selain dua lokasi milik pemerintah ini secara sembarangan, dia mengatakan hal tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. (ADB/Floresa

spot_img
spot_img

Artikel Terkini