Sebastian Salang: Bangun Jalan Raya di Manggarai Belum Cukup

Sebastian Salang, bakal calon bupati Manggarai (Foto : FB)
Sebastian Salang, bakal calon bupati Manggarai (Foto : FB)

Ruteng, Floresa.co- Sebastian Salang, bakal calon bupati Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2015-2020 mengatakan, membangun jalan raya hingga ke kampung-kampung di daerah itu tidak cukup dijadikan indikator kesuksesan seorang pemimpin.

Menurutnya, masih terlalu banyak aspek lain selain pembangunan jalan raya yang mesti didorong agar Manggarai bisa menjadi model perubahan bagi daerah otonom lainnya di Indonesia.

Karena itu, Sebastian berharap imajinasi masyarakat Manggarai tentang kemajuan tidak hanya dilihat dari pembangunan jalan raya.

“Jangan sampai masyarakat berpikir kalau ada jalan di kampung-kampung, itu sudah sangat luar biasa,” ujarnya kepada para wartawab di Ruteng, Selasa (7/4/2015) sore.

Namun demikian, ia tetap memberi apresiasi kepada Christian Rotok dan Deno Kamelus (Credo) yang sejak 2005 hingga 2015 sudah membuka jalur-jalur terisolir di semua kampung di Manggarai.

“Terlepas dari ada kekurangan, mereka (Credo) sudah berhasil membuka jalur-jalur terisolir. Ini tantangan pemimpin berikut untuk merawat jalan-jalan yang sudah ada,” tandasnya.

Karena itu, Sebastian ingin mengambil bagian dalam pertarungan perebutan kepala daerah kabupaten Manggarai. Ia bercita-cita menjadikan Manggarai sebagai model bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

Menjadikan Manggarai sebagai model, kata dia, misalnya dengan menjadikan kota Ruteng sebagai kota kembang untuk memikat mata para pengunjung dengan keindahannya.

“Ruteng ini adalah kota kecil yang terdiri dari kampung-kampung. Sebenarnya kalau kampung-kampung di dalamnya ditata lagi dan mendapat sentuhan tangan kreatif pemerintah, maka ia akan menjadi model wisata budaya dan adat,” ujarnya.

Ia menambahkan, ide-ide kreatif dan inovatif dari pemimpinnya akan membuat Manggarai ini bisa dibicarakan di tingkat nasional.

Tentu, katanya, masyarakat mesti dilibatkan dalam proses pembangunan.

“Saya berani membuat keputusan yang penting menjadi kepala daerah agar Manggarai bisa bertarung dengan 500 daerah lain di Indonesia,” ujar pria berdarah Cibal ini.

Hal lain yang akan dibuatnya, bila dipercaya masyarakat menjadi bupati adalah menciptakan hutan desa di tiap desa yang ada di Manggarai. Ini bertujuan menjaga lingkungan dan air.

“Saya pernah berdiskusi dengan Menteri Lingkungan Hidup terkait ide hutan desa. Kementrian itu sangat mendukungnya,” ungkapnya.

Pendamping Masih Dipertimbangkan

Menanggapi pertanyaan wartawan terkait wakil yang mendampinginya dalam Pilkada, ia mengakui proses konsolidasi sudah dekat untuk menentukannya.

“Mencari wakil bukanlah sesuatu yang mudah. Ia melalui pertimbangan matang, menelusuri track record, dan menelusuri latar belakangnya. Yang pasti dia punya hati untuk kepentingan umum dan langsung menyentuh dengan masyarakat,” katanya.

Dia mengatakan figur yang akan menjadi pendampingnya nanti adalah adalah orang yang mengetahui daerah Manggarai dan birokrasinya.

“Selama ini kami komunikasi intens, ada yang di birokrasi dan ada yang di luar birokrasi. Hanya tidak menutup kemungkinan ada orang di luar yang pernah saya komunikasi selama ini,” ungkapnya.

Terkait kendaraan politik, Sebastian menegaskan akan maju melalui partai politik bukan melalui jalur independen.

Dia mengaku selama ini sudah membangun komunikasi dengan partai politik dan sudah ada sinyal-sinyal kepastian dukungan dari beberapa partai. (ADB/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini