Floresa.co – Beredarnya isu bergabungnya beberapa warga negara Indonesia (WNI) ke dalam kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ternyata bukan isapan jempol belaka.
Beberapa waktu lalu diberitakan, 16 WNI yang berwisata ke Turki menghilang dan diisukan bergabung dengan ISIS.
Beberapa lainnya ditangkap pemerintah Turki karena diperkirakan akan memasuki daerah Suriah.
Seperti yang diberitakan Kompas.com, Kamis, (8/4/2015), melalui sebuah buku panduan dengan judul Hijrah to the Islamic State (Berpindah ke Negara Islam) yang diunggah ke situs Internet yang berafiliasi dengan ISIS, mengonfirmasi hal tersebut.
Abu Qa’aa’ seorang warga negara Inggris yang masuk ke Suriah sekitar akhir 2013 lalu yang menyebutkan itu melalui buku tersebut.
“Saya ditanya soal mujahidin internasional. Katanya ada jihadis dari Cina dan Norwegia,” tulis Abu Qa’qaa’.
“Saya jawab betul. Sekelompok orang yang terdiri atas delapan orang dari Indonesia datang ke sini sekitar delapan pekan lalu,” katanya.
Kedatangan warga asing, demikian Abu Qa’qaa, sangat diapresiasi.
“Warga setempat, terutama orang-orang Arab, sangat senang dengan kedatangan kami,” katanya.
Namun, belum dipastikan, apakah kedelapan WNI tersebut orang-orang yang sebelumnya menghilang dan berwisata ke Turki. (ARJ/Floresa).
