Terkait Kekurangan Soal UN di NTT, Kadis Dikbud Optimis Terpenuhi Sebelum Pelaksanaan UN

Floresa.co – Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Petrus Manuk memastikan kekurangan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di dua kabupaten di NTT akan terpenuhi sebelum pelaksanan UN pada Senin (4/5/2015) mendatang.

“Saya yakin sebelum pelaksanaan ujian, kekurangan soal sudah terpenuhi. Hari ini distribusi soal UN terakhir di Kota Kupang, daerah lain sudah selesai,” ujar Petrus dalam keterangan pers bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya usai upacara peringatan hari pendidikan nasional tingkat provinsi NTT di Kupang, Sabtu (2/5/2015).

Petrus mengungkapkan dua kabupaten yang masih kekurangan naskah UN beserta lembaran jawaban, yakni Kabupaten Ngada di Pulau Flores dan Sumba Timur di Pulau Sumba.

“Naskah UN masih kurang di Kabupaten Ngada dan Sumba Timur masing-masing satu amplop. Sedangkan daerah lain aman dan sudah selesai distribusi naskah UN,” tuturnya.

Kekurangan naskah UN, katanya menjadi tanggung jawab pihak percetakan untuk menggenapinya. Menurut Petrus, pihak penyelenggara UN sudah berkoordinasi dengan rekanan pemenang tender untuk melengkapi naskah yang kurang agar pelaksanaan UN tidak terganggu.

“Semoga bisa dilengkapi besok agar UN bisa berjalan lancar,” kata Petrus.

Mengenai naskah UN mata pelajaran, dia mengatakan tidak tahu persis apakah ada kekurangan atau tidak karena setelah semua naskah tiba di Kupang, dokumen yang ada dibongkar untuk menghitung jumlah amplop yang ada dalam tiap dus.

Jika terdapat kekurangan jumlah amplop, langsung dimintakan ke rekanan pemenang tender untuk menggenapinya.

“Saya lupa mata pelajaran apa yang kurang karena yang dihitung adalah amplop. Sedangkan amplop yang berisi naskah soal UN adalah dokumen negara yang dilarang dibuka sebelum ujian. Jadi panitia hanya bisa buka kardus saja,” katanya.

Jumlah sekolah penyelenggara UN SMP di NTT pada tahun ini sebanyak 1.643 sekolah dengan jumlah siswa 95.550 orang ditambah paket B sebanyak 3.901 orang.

Patrus memastikan tidak ada satu sekolah SMP atau MTs di NTT yang menyelenggarakan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT). Semua sekolah menyelenggarakan UN dengan cara manual karena keterbatasan sarana dan fasilitas yang ada di semua sekolah penyelenggara UN. (Yustin Patris/TIN/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini