Setelah 50 Tahun Menderita Bibir Sumbing, Kini Abdul Talib Bernafas Lega

Ruteng, Floresa.co – Selama 50 tahun, Abdur Talib menderita bibir sumbing.

Namun, kini, pria asal Soknar, Desa Golomori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat itu akhirnya boleh menghirup nafas lega.

Pada Jumat kemarin (8/5/2015), Abdur berhasil dioperasi oleh tim dokter di Rumah Sakit St Rafael Cancar, Kecamatan Ruteng.

Ia adalah salah satu pasien dari 43 penderita bibir sumbing dan cacat wajah yang berhasil dioperasi pada Rabu-Jumat (7-9/5/2015) oleh Yayasan Senyum Bali.

Yayasan ini merupakan organisasi sosial mandiri yang didirikan oleh Mary Northmore pada bulan Agustus 2005 lalu, berkat prakarsa para dokter Australia dan Indonesia di provinsi Bali.

Berdirinya yayasan ini bertujuan untuk membantu mengoperasikan dan membiayai warga yang menderita cacat sejak lahir seperti bibir sumbing dan celah langit-langit.

Selama 50 tahun menderita bibir sumbing, Abdul terus dihantui rasa minder yang tinggi dalam kehidupan kesehariannya. Bahkan, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, Abdul mengaku sangat menderita.

Usai dioperasi, pria 3 anak ini mengatakan kepada wartawan, dirinya senang dan bangga karena bibirnya telah dioperasi dan terlihat kembali normal.

“Saya berterima kasih kepada Yayasan Senyum Bali karena telah mendaftarkan saya untuk ikut operasi gratis ini,” katanya.

Pria kelahiran 18 Mei 1965 ini berhasil didata tim Yayasan Senyum Bali pada 2014 silam.

Saat itu, Abdul mengaku sangat senang setelah mendengar penjelasan petugas Lembaga Swadaya Kemasyarakatan (LSM) tersebut yaitu akan mendapatkan operasi gratis.

Ferdi Jelalu, koordinator program Yayasan Senyum Bali Cabang Manggarai mengatakan, operasi Bibir Sumbing suami istri Hadija itu sempat tertunda sejak didaftar pada tahun 2014 lalu. Hal itu disebabkan, saat itu Abdul menderita penyakit usus.

Jelalu menambahkan, keberhasilan dalam menjaring pasien untuk melakukan operasi gratis tidak terlepas dari kerja keras tim Yayasan Senyum Bali Cabang Manggarai.

“Dalam menjaring pasien, YSB menempatkan staf lapangan yang bertugas mendatangi puskesmas, bidan, kepala
desa, kepala dusun dan pemuka masyarakat yang ada di daerah-daerah terpencil untuk memberikan sosialisasi. Sosialisasi itu untuk membantu para penderita sumbing, langit-langit mulut dan cacat wajah lainnya untuk
mendapatkan operasi hingga tersenyum lagi,” terang Jelalu.

Menurutnya, sejak Yayasan Senyum Bali membuka cabang di wilayah Flores khususnya daerah Manggarai, pihaknya sudah menangani 82 pasien cacat wajah dan Bibir Sumbing.

Sementara itu, Ni Nyoman Santinihati, Manajer Operasional Yayasan Senyum Bali,  kegiatan operasi gratis itu  menghadirkan 5 dokter ahli dari Bali dan sejumlah dokter spesialis rumah sakit sakit St Rafael Cancar.

Kata dia, tim dokter operasi dipimpin dokter ahli bedah plastik Prof. dr.AA G.N Asmarajaya.

Ia dibantu ahli anatesi dr. I Wayan Widana, dibantu dokter spesialis bedah RS.St.Rafael dr. Ira,SpB dan sejumlah
asisten dokter lainnya. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

 

spot_img

Artikel Terkini