Paus Serukan Perdamaian Di Bosnia

 

Floresa.co – Dalam kunjungannya ke Bosnia pada hari Sabtu (06/06), Paus Fransiskus menyerukan perdamaian kepada sekitar 65 ribu umat Katolik yang hadir dalam perayaan misa di Sarajevo.

“Perang, jangan pernah terjadi lagi,” seru Paus kepada umat katolik yang menghadiri misa.

Dalam kesempatan yang sama, Ia tampak sangat terguncang oleh kesaksian dua pendeta dan seorang biarawati mengenai penyiksaan yang mereka alami semasa perang.

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu menyebutkan ciri lain dari perang dunia sekarang.

“Perang berarti kaum sepuh, perempuan dan anak-anak akan berada di kamp-kamp pengungsi. Berarti pengungsian paksa, kehancuran rumah-rumah, jalanan dan pabrik-pabrik. Di atas segalanya, hancurnya kehidupan yang tak terhitung jumlahnya,” kata Paus dalam khotbahnya di Stadion Kosevo, seperti dilansir BBC.com.

“Anda mengetahui hal ini, karena mengalaminya sendiri di sini,” tambah Paus.

Bapa Suci juga memperingatkan bahwa dunia menghadapi “suatu jenis perang dunia ketiga, yang dijalankan secara perlahan bagian per bagian. Dan dalam konteks komunikasi global, kita juga mencium atmosfer peperangan.”

Perang antara kaum Serbia yang beragama Kristen Ortodoks dan kaum Bosniak yang beragama Islam awal tahun 1990-an berbuntut pemisahan etnik yang dalam. Lebih-lebih, pecah pula waktu itu konflik antara kaum Bosniak dengan kaum Kroasia.

Kaum Katolik yang sebagian besar adalah kaum Bosnia Kroasia, diperkirakan mencapai 10-15 persen dari sekitar 3,9 juta penduduk Bosnia-Hersegovina

Jumlah mereka berkurang oleh pengungsian, selama dan sesudah perang.

Paus Fransiskus bertemu para pemimpin dan umat Islam, Kristen Ortodoks, dan Katolik Bosnia

Dalam pembicaraan dengan presidium Bosnia dari tiga etnis, Paus menyerukan agar negeri itu menolak perpecahan dan terus bekerja mewujudkan perdamaian untuk menciptakan “suatu melodi yang indah dan agung yang sublim, dan bukan teriakan kebencian yang fanatik.”

Dalam percakapan dengan wartawan di pesawat yang membawanya ke Bosnia, Paus menggambarkan Sarajevosebagai “Yerusalem di (daerah) Barat.”

“Kota dengan kebudayaan keagamaan dan etnik yang begitu beragam. Ini juga kota yang begitu menderita sepanjang sejarahnya. Namun sekarang kota ini berada di jalur indah perdamaian.” (Wira Hipatios/Floresa).

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini