DPRD NTT Tuntut Gaji ke-13, Walhi NTT: Mana Hati Nurani Anda?

Herry Naif
Herry Naif, Direktur Walhi NTT

Floresa.co – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia cabang Nusa Tenggara Timur (Walhi NTT) mengkritik upaya DPRD NTT yang meminta gaji ke-13, di tengah mencuatnya masalah kelaparan yang terjadi di sejumlah daerah di provinsi itu.

Herry Naif, Direktur Walhi NTT mengatakan, tampak anggota DPRD NTT tidak memahami tugas sebagai panggilan untuk menyuarakan kepentingan rakyat.

“Kondisi NTT lagi ramai dengan kelaparan. Semestinya itu menjadi skala prioritas yang diperjuangkan. Bagaimana bisa, saat konstituen lagi menderita Anda meminta gaji ke-13. Dimana hati nurani Anda sebagai wakil rakyat,” kata Herry kepada Floresa.co, Minggu (5/6/2015).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada sidang paripurna yang digelar di Aula Komodo DPRD NTT, Kamis pekan lalu, (2/5/2015), dalam poin ke-15 laporan Banggar DPRD NTT yang dibacakan anggota Fraksi Hanura, Hamdan Saleh Bajo, mereka mendorong pemerintah daerah mengusulkan ke pemerintah pusat pemberian gaji ke-13 bagi anggota dewan.

Permintaan ini ini sangat ironis dengan kondisi NTT akhir-akhir ini, di mana sebanyak 21.134 anak berusia di bawah lima tahun (balita) mengalami kekurangan gizi . Tercatat juga, sebanyak 1.918 anak menderita gizi buruk dan 11 balita meninggal selama Januari-Mei 2015.

Herry menegaskan, dengan meminta gaji ke-13, DPRD NTT menunjukkan bahwa mereka jauh dari rakyat, tidak memikirkan apa yang dialami konstituen mereka.

“Mereka tampak hanya memanfaatkan konstituen dalam ritus lima tahunan,” tegasnya.

Ia mengatakan, bila DPRD peduli dengan kondisi rakyat NTT saat ini, maka, mestinya mereka berupaya mencari solusi terhadap masalah kelaparan, misalnya dengan memperjuangkan transformasi kebijakan baik dalam hal pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), maupun dalam hal meningkatkan ketahanan pangan.

“Bukannya malah memikirkan diri sendiri,” tegasnya.  (Ari D/ARL/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini