Bank NTT Termasuk Salah Satu BPD Terbaik di Indonesia

Bank NTT
Bank NTT

Floresa.co – Bank NTT menjadi salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan kinerja terbaik di Indonesia berdasarkan “Rating 118 Bank versi Infobank 2015”.

Bank NTT tercatat memiliki skor 92,31 di kategori Bank Umum Kegiatan Usaha(Buku) 2 kelompok aset di bawah Rp 10 triliun. Degan skor tersebut, posisi Bank NTT berada pada urutan keempat.

Sedangkan berada pada urutan pertama adalah Bank Jatim tercatat memiliki skor 91,07 di kategori Bank Buku 3 kelompok asset di bawah Rp 50 triliun.

Kedua, Bank Jateng tercatat mempunyai skor 90,5 di kategori Bank Buku 2 yang mempunyai aset Rp 25 triliun ke atas.

Ketiga, Bank BPD Bali tercatat memiliki skor 93,39 di kategori Bank Buku 2 kelompok aset Rp 10 triliun sampai Rp 25 triliun.

Setelah Bank NTT diurutan keemapt, kelima adalah Bank BPD DIY berhasil mencatatkan skor 93,25 di kategori Bank buku 1 kelompok aset di atas Rp 5 triliun dan terakhir Bank Bengkulu mencatatkan skor 89,74% di kelompok bank buku 1 kelompok asset di atas Rp 2,5 triliun.

Rating ini, menurut Direktur Biro Riset Infobank, Eko B Supriyatmo, diperoleh dari kemampuan bank tersebut dalam memanfaatkan likuiditas dana pemerintah daerah.

Selain itu, kinerja yang baik disokong dari berhasilnya beberapa bank tersebut mencetak pertumbuhan kredit yang bagus dan menjaga tingkat kredit macet atau Non Performing Loan.

“Pelemahan sektor rill akibat kondisi perekonomian yang lesu telah menurunkan kualitas kredit perbankan, namun beberapa BPD berkat dukung Pemda bisa mempertahankan pertumbuhan kredit dan menjaga kualitas asset,”ujar Eko dalam keterangan resmi, Senin (06/07).

Eko mengatakan, penilaian bank tersebut didasarkan pada data laporan keuangan yang diaudit pada akhir 2014 lalu berdasarkan tujuh kriteria. Pertama adalah profil risiko. Kedua adalah Good Corporate Governance GCG. Ketiga adalah Permodalan, yaitu capital adequacy ratio (CAR) dan pertumbuhan modal inti. Keempat adalah kualitas aset, yaitu NPL dan pertumbuhan kredit yang diberikan.

Kelima adalah rentabilitas, yaitu return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan pertumbuhan laba tahun berjalan.

Keenam adalah likuiditas, yaitu loan to deposit ratio (LDR), pertumbuhan dana pihak ketiga DPK, dan dana murah dibandingkan dengan DPK. Ketujuh adalah efisiensi, yaitu beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional BOPO dan NIM. (Petrus D/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini