Konsisten Tolak Poltik Uang, Sebastian Salang Batal Melaju di Pilkada Manggarai

Sebastian Salang sedang mengikuti kegiatan tanam bambu di Golo Lusang, Ruteng, Manggarai, Minggu (10/5/2015) bersama berbagai komunitas peduli lingkungan.
Sebastian Salang sedang mengikuti kegiatan tanam bambu di Golo Lusang, Ruteng, Manggarai, Minggu (10/5/2015) bersama berbagai komunitas peduli lingkungan.

Ruteng, Floresa.co- Sebastian Salang dipastikan tidak ikut mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) untuk menjadi calon bupati Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pengamat parlemen ini tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari partai politik.

Melalui grup Facebook, Asri adalah Kita, yang merupakan wadah bagi para relawan dan simpatiasnnya, Sebastian Salang mengungkapkan bahwa dirinya tidak terus maju dalam proses pilkada Manggarai.

“Saya tdk bisa melukiskan bagaimana perasaan saya saat ini, atas kebersamaan, ketulusan, pengorbanan, semangat, dan komitmen kita semua selama proses sampai saat kita memutuskan utk tidak melanjutkan proses pilkada,”tulis Sebastian.

Sebastian mengungkapkan keputusannya untuk tidak terus maju karena ia tak mau ada transaksi poltik uang untuk meraih dukungan politik dari partai.

“Saya harus buat keputusan spt ini, menghentikan prosesnya dan Menolak transaksi, menolak membayar partai demi ambisi, mengejar kekuasaan dg jalan pintas. Mungkin anggota tim, relawan, pendukung dan keluarga kecewa, marah dan tdk terima karena tidak ikut pilkada. Tetapi itulah harga yg hrs di bayar dg sikap dan pilihan ini. Maafkan saya atas semua ini,”ujarnya.

Kepada para pendukung dan simpatisannya, pria yang dikenal kritis ini mengatakan keputusannya untuk tidak maju memang pahit, tetapi ia berharap agara para simpatisannya tidak merasa malu dan merasa kalah karena tidak bisa maju dalam proses pilkada Manggarai.

“Disisi lain mungkin ada yg tertawa, sinis, melecehkan dan merasa puas ketika kita tdk ikut. Ini Pahit buat saya dan kita semua. Tetapi satu hal saya minta kita jangan malu dan merasa kalah karena memilih jalan ini.
Tetapi pilihan ini dengan sadar kita ambil demi nilai yg diyakini dan niat tulus utk mengabdi. Kita tdk sedang memburuh kekuasaan, jabatan, apalagi harta,”tulisnya.

Sebastian memang mengaku sejak awal menolak poltik uang dalam proses pilkada. “Seperti janji saya diawal, apabila partai minta bayar saya akan menolak dan memilih mundur dr pencalonan dan akan disampaikan kepada publik,”ujarnya.

Ia pun berjanji untuk membeberkan kepada masyarakat alasanya dirinya tidak ikut pilkada.

“Semuanya akan dijelaskan. Kita memberi pesan kepada bangsa ini, ditengah sikap pragmatis partai, politik penuh transaksi dan manusia2 yg haus kekuasaan dg membayar, kita berdiri tegak utk melawan semua itu. Di tengah pesimisme publik dlm proses pilkada ini, masih ada org seperti kita yg tidak goyah dg prinsip dan nilai yg kita yakini,”ujarnya.

Mantan aktifis PMKRI ini mengatakan mungkin ia dan para simpatisannya gagal meraih kekuasaan, “tapi kita menang dalam membela nilai yg kita yakini. Maaf atas segalanya. Hanya kata terima kasih yg mampu saya ungkapkan utk melukiskan segala yg luar biasa yg telah kita jalani bersama,”pungkasnaya. (Petrus D/PTD/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini