Paket Master Resmi Dukung Paket Hery-Adolf

Paket Master resmi mendukung Calon Bupati Herybertus Geradus Laju Nabit yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Adolfus Gabur.
Calon Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit

Ruteng, Floresa.co – Pasca pendaftarannya di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Manggarai pada 28 Juli lalu, pasangan Herybertus GL Nabit dan Adolfus Gabur (Paket Hery-Adolf) terus berupaya menggaet dukungan dari kandidat lain yang dipastikan gagal mendaftar sebagai calon bupati dan wakil bupati di daerah itu.

Pada Sabtu (8/8/2015) malam, mereka bertandang ke markas pasangan Maksi Ngkeros dan Stephanus Pelor (Paket Master) di Karot, Kecamatan Langke Rembong.

Sebelumnya, paket ini berhasil menggaet dukungan dari pasangan Viktor Slamet dan Silvester Baeng (Paket Viktor-Baeng) yang juga dipastikan gagal maju dalam Pilkada 9 Desember mendatang.

Dalam kunjungannya pada Sabtu di kediaman Maksi Ngkeros, Paket Hery-Adolf diterima ratusan pendukung Paket Master dalam prosesi adat Manggarai.

Di hadapan para pendukungnya, Maksi menyatakan, dirinya mendukung Paket Hery-Adolf karena mereka memiliki kesamaan cara pandang dalam membangun Manggarai ke depan.

Ia menjelaskan, pergantian gaya kepemimpinan di Manggarai sangatlah penting sebagai upaya regenerasi.

Karena itu, secara tegas Maksi menyatakan bakal mendukung orang baru yaitu Paket Hery-Adolf.

“Kami mengambil keputusan untuk mendukung Hery-Adolf karena kami memiliki kesamaan cara pandang membangun Manggarai lima tahun ke depan,” katanya.

“Kami juga menginginkan ada pemimpin baru yang punya gaya baru membawa Manggarai ke depan,” lanjut Maksi.

Maksi yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Kabupaten Manggarai Timur mengajak seluruh simpatisan dan keluarga besar Paket Master untuk sama-sama berjuang memenangkan Paket Hery-Adolf.

Sementarai itu, Cabup Hery yang didampingi ketua Tim koalisi Gotong Royong, Rafael Nanggur beserta simpatisan Hery-Adolf mengaku sangat senang dengan keputusan Paket Master.

Ia mengatakan salah satu kesamaan cara pandang paket Hery-Adolf dan Master dalam lima tahun mendatang adalah terkait konsep pembangunan manusia.

Pembangunan manusia, lanjut Hery, adalah bagaimana meningkatkan kualitas hidup orang Manggarai yang tentunya akan lebih baik dari sebelumnya.

“Membangun manusia tidak berarti seorang anak kecil kita bangun langsung menjadi besar, bangun manusia Manggarai adalah bagaimana kita memikirkan pendidikan generasi Manggarai, bagaimana kesehatannya dan bagaimana mempersiapkan lapangan kerjanya,” kata Hery yang disambut tepuk tangan dari pendukung Paket Master.

Calon bupati termuda itu juga menjelaskan kepada seluruh keluarga besar Paket Master bahwa kepemimpinan dengan gaya baru seperti dalam slogan Paket Hery-Adolf, “Cara baru, Prioritas baru, dan Orang Baru,” sangat dibutuhkan ke depan.

Dia yakin, jika Manggarai dibangun oleh orang lama maka bisa dipastikan tidak akan ada hal baru yang dibangun di Manggarai.

“Kenapa harus orang baru? Jika orang lama yang bangun, maka yang dia buat adalah itu-itu saja. Jangan berharap ada hal baru yang dibuat orang lama,” tambah Hery dalam sambutannya.

Perhatian terhadap pembangunan manusia, memang tampak sebagai agenda mendesak, mengingat masih banyaknya persoalan, terutama di dunia pendidikan dan kesehatan.

Data yang dihimpun Floresa.co, dalam Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Manggarai Christian Rotok, tertanggal 4 Mei 2015, angka putus sekolah SD pada tahun 2010 sebesar 0,68 persen, pada tahun 2011 sebesar 2,5 persen, pada tahun 2012 sebesar 0,23 persen, pada tahun 2013 sebesar 0,17 persen, dan 2014 sebesar 0,75 persen.

Selanjutnya angka putus sekolah SMP/MTs pada tahun 2010 sebesar 1,18 persen, pada tahun 2011 sebesar 4,6 persen, tahun 2012 sebesar 0,55 persen, tahun 2013 sebesar 0,22 persen, dan pada tahun 2014 naik menjadi 1,14 persen.

Sementara, angka putus sekolah SMA/MA/SMK pada tahun 2010 sebesar 2,19 persen, pada tahun 2011 sebesar 3,6 persen, tahun 2012 sebesar 0,68 persen, tahun 2013 sama dengan sebelumnya yaitu 0,68 persen dan pada tahun 2014 naik menjadi 1,90 persen.

Di bidang kesehatan dalam LKPJ tersebut terus mengalami fluktuatif tiap tahun. Misalnya, angka kematian ibu pada tahun 2010 terjadi 10 kasus, naik menjadi 11 kasus di 2011. Tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu 13 kasus. Pada tahun 2013 menurun menjadi 10 kasus dan pada tahun 2014 menurun lagi menjadi 4 kasus.

Angka kematian bayi pada tahun 2010 sebanyak 77 kasus meningkat menjadi 85 kasus tahun 2011. Pada tahun 2012 menurun menjadi 72 kasus dan tahun 2013 menjadi 64 kasus. Pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi 73 kasus. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini