Kaum Muda Mabar Proklamirkan Pantai Pede sebagai Ruang Publik

IMG_1283(1)
Upacara bendera berlangsung di Pantai Pede

Floresa.co-Kaum muda dan seniman yang menggelar Festival Pede (15-17 Agustus) memproklamirkan Pantai Pede sebagai ruang publik. Dalam upacara bendera dalam rangka Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 yang digelar di pantai Pede pada senin siang (17/08/2015), mereka membacakan proklamasi tersebut.

“Pantai Pede sebagai ruang umum terbuka dan tidak diprivatisasi. “demikian bunyi petikan proklamasi bersama tersebut.

Kris Beda, selaku orator membacakan dengan lantang isi proklamasi tersebut, diikuti oleh sekitar lima puluhan orang yang berdiri melingkar menghadap bendera di pusat alun-alun Festival Pede, tepat pada pukul 12.00 siang.

Usai membaca proklamasi kaum muda, semua peserta penghormatan bendera melakukan finger print di atas pernyataan tersebut.

Perlu diketahui, proklamasi tersebut tidak lepas dari keprihatinan para pemuda dan seniman di Manggarai Barat atas perkembangan ekspansi perkembangan bisnis parawisata yang semakin menggurita dan proses pencaplokkan sumber daya publik yang semakin masif, namun tanpa sebanding dengan pemberdayaan masyarakat lokal.

Dalam Press Release, kaum seniman di Manggarai Barat menegaskan, “Aksi kesenian-kreatif yang diberi tajuk Festival Pantai Pede dengan tagline Di Mana Tanah Air Beta? tersebut dimaksudkan menjadi sebuah gerakan dan aksi bersama untuk memperjuangkan segala sumber daya publik (tanah, air, listrik, pantai, pulau, panorama, dan lain-lain) untuk dikelola seutuh-utuhnya agar akses dan manfaatnya secara langsung dapat dinikmati masyarakat.”

Terkait dengan Festival Pede, pergelaran Festival yang dilangsungkan di Pantai Pede bukan tanpa alasan. Pantai Pede sebagai satu-satunya ruang publik di Labuan Bajo kini juga terancam diprivatisasi. Pemerintah Provinsi telah menyerahkan pengelolahan pantai Pede kepada PT. Sarana Investama Manggabar (SIM), milik pebisnis sekaligus politisi nasional, Setyo Novanto.

“Festival yang diselenggarakan di Pantai Pede ini hendak dijadikan model bagaimana seharusnya Pantai Pede sungguh-sungguh menjadi ruang publik bagi seluruh masyarakat” demikian kutipan yang lain dari press release.

Kegiatan Festival Pede sudah berlangsung selama tiga hari (15-17 Agustus). Komunitas seni di Labuan Bajo yang terlibat antara lain komunitas Bolo Lobo, Komunitas Kopi Sastra, Komunitas Mata Rantai, dan Komunitas Lontart Galeri. Kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan adalah pentas musik,sastra, teater, workshop fotografi dan melukis. (Gregorius/Floresa)

Berikut isi lengkap Proklamasi kaum muda Manggarai Barat :

PROKLAMASI

KAMI ORANG MUDA DAN SENIMAN MANGGARAI BARAT

DENGAN INI MENYATAKAN :

PANTAI PEDE SEBAGAI RUANG UMUM TERBUKA DAN TIDAK DIPRIVATISASI. HAL-HAL MENGENAI PENJAGAAN, PEMANFAATAN, DAN PENGELOLAHAN OLEH MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA, KECAMATAN, KABUPATEN, PROVINSI, DAN PUSAT AKAN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SEKSAMA DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.

PANTAI PEDE-NATAS LABAR, 17 AGUSTUS 2015,

ATAS NAMA ORANG MUDA DAN SENIMAN MANGGARAI BARAT SEKARANG DAN DI MASA DEPAN.TTD. KAMI SEMUA!

Berikut kumpulan foto yang diambil dalam upacara bendera dari Festival Pantai Pede:

IMG_1287
Proklamasi ala kaum muda dan seniman di Labuan Bajo yang dibubuhi dengan finger print.
IMG_1284(1)
Para hadirin berbaris menanti giliran finger print
IMG_1286
Seorang ibu dan anaknya sedang melakukan finger print
spot_img

Artikel Terkini