Pondik Lahir Kembali
(i)
Di sebuah daerah yang terkenal dengan pegunungan
kisah Pondik menjadi kisah bersama, senada lagi seirama
mulut-mulut menuturkan secara estafet
(ii)
Pondik berjalan semua mata menatap
bukan karena kegantengan, tetapi karena ketamakan
bukan karena kepolosan tetapi karena kebobrokkan
Pondik sudah mati ratusan tahun yang lalu
semua berseru, semuanya aman
(iii)
kembali Pondik beraksi dan menjelma dalam wajah pemimpin
semua wong cilik tambah cilik
pembesar semakin membesar dan mengembang
ada sebuah seruan dari seorang anak kecil,
“kenapa Pondik hidup lagi”
jawabku, “karena roh Pondik menjelma di setiap wajah yang tampil malaikat padahal mereka sesungguhnya setan”
(iv)
mengejar Pondik di era sekarang
gali kubur sebelum mati
karena Pondik selalu licik
khaos dibalik menjadi kosmos
korupsi dibalik menjadi kompromi
siapa mau membunuh Pondik?
biarlah daku mati dahulu
Mandul
(i)
dentuman politik
kembali membias setiap lorongan jalan sempit, kecil, pun kurus
suara kebenaran mengibar menguburkan harapan-harapan palsu
memprokalmirkan bonum, unum, pulchrum
(ii)
serasa peristiwa
kini layu sebelum berkembang
hanya sisa ampas-ampas pada ‘wajah janji’
kami bukan lagi tangis
kami malah meringis dan menjerit
(iii)
pemimpin sudah mandul sembilan bulan
atau mungkin kelahiran bayi di Indonesia melewati fase biasa
tunggu satu tahun sudah berlalu
atau masih menungguh dua tahun, tapi tetap mandul
(iv)
angkara berbisik, “kenapa belum juga lahir?”
jawabku, “dia sudah mandul”
atau mungkin terulang lagi kisah Sarai yang lahir di usia senja
ya, itu mimpi di siang bolong
tangan kami masih terbuka
Flores
kupandang dari kejauhan
jauh nan luas
luasmu memeluk sang suria
merangkul senja di dalam bayangmu
lesu ingatanku, Flores
Pulau Bunga
memikul raksasa dalam namamu
cintamu memadamkan cinta palsu
menyobek cinta kusut
bunga-bungamu
satu per satu gugur di musim panas kali ini
tak berkuncup seperti sediakala
kembang tak lagi mendekatimu
engkau sedang sakit
hampir sekarat
Eugen Sardono, seolah pecinta dan penggelut sastra. Calon imam SMM ini sedang menempuh studi di STF Widya Sasana-Malang, Jawa Timur.