“Gusti yang Menipu Rakyat atau Yeni Veronika?”

Floresa.co – Ancaman Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPRD NTT untuk melapor Yeni Veronika direspon tegas oleh anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN)  itu.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Yeni hendak dilapor oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD NTT Gulielmus Agustinus Demon Beribe ke dewan kehormatan terkait orasi Yeni dalam kampanye akbar pasangan calon bupati Manggarai, Kamelus Deno-Viktor Madur di Lapangan Motang Rua, Ruteng, Sabtu lalu.

Menurut Gusti – sapaan Ketua Fraksi PDIP itu – Yeni membohongi publik saat menyebut program Desa Mandiri Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera (Anggur Merah) yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT tidak berdampak positif bagi masyarakat dan bahkan bermasalah, sebagaimana hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Yeni mempertanyakan sikap reaktif Fraksi PDIP atas pernyatannya itu. Menurutnya, kritikan terhadap program Anggur Merah sudah sering disampaikan banyak kalangan.

“Kenapa di saat momen politik, mereka terganggu sekali. Gusti yang melakukan pembohongan publik dan menipu rakyat atau Yeni Veronika? Karena fakta-fakta itu ada. Jangan tutup kebenaran dan fakta yang ada,” tegasnya.

Data yang dihimpun Floresa.co, evaluasi terkait program Anggur Merah sudah pernah disampaikan oleh Ketua BPK RI, Harry Azhar Azis dalam sidang paripurna DPD RI tentang Penyerahan Ikthisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun Anggaran 2014, 8 April 2015 lalu.

Saat itu, ia mengemukakan, program Anggur Merah belum dilaksanakan secara efektif dalam mendukung pengurangan angka kemiskinan di NTT. Hal ini disebabkan dana yang terlalu kecil, jenis usaha yang membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan keuntungan.

Dan menurut informasi, jelasnya, dana tersebut merupakan hibah atau tidak perlu dikembalikan. Selain itu tambahnya, tidak ada ada pengaturan tentang sanksi atas keterlambatan atau tidak dikembalikannya pinjaman dana dan kelompok masyarakat yang belum menerapkan prinsip usaha bersama.

“Kita temukan program Anggur Merah, belum efektif mengurangi angka kemiskinan di NTT,” paparnya.

Namun, saat itu, ia tidak dijelaskan secara mendetail, tentang seberapa besar kerugian negara yang ditimbulkan dalam pelaksanaan program tersebut.

 

Karena Gubernur Anggota PDIP?

 

Yeni mengatakan, jangan karena Gubernur NTT Frans Lebu Raya dari PDIP, maka anggota dewan partai itu menutupi fakta dan kebenaran soal ketidakberesan program Anggur Merah.

 

“Persoalan Anggur Merah ini bukan baru sekarang, sebelum-sebelumnya sudah ada persoalan dan sudah dipublikasikan. Apanya yang saya melanggar etika?” ujarnya merespon klaim Gusti yang menyebut ia melangggar etika.

 

Selain berdasarkan kajian BPK, ketidakberesan program Anggur Merah, kata Yeni, juga mengacu pada penilaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

 

“Hasil evaluasi di Kemendagri, Anggur Merah itu sudah dicoret, kenapa gubernur paksakan?” ujarnya.

 

“Kenapa anggaran ini tidak dialokasikan saja untuk perbanyak anggaran bidang perekonomian, misalnya pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Berikan bantuan kepada masyarakat, sistem bantuannya diubah, manajemen pengolahannya diubah. Jangan seperti selama ini,” lambahnya.

 

Yeni kembali mengatakan program Anggur Merah tidak berdampak bagi kesejahteraan masyarakat NTT.

“Ini uang negara, antara output, outcome, benefit, impact-nya terhadap pengentasan kemiskinan di NTT tidak terukur. Jangan dipaksakan,” tegas isteri Kamelus Deno ini. (Petrus D/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini