Serangan di Paris: 128 Tewas, ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Floresa.co – Kelompok negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Irac and Syria, ISIS) ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke enam lokasi di tengah kota Paris, pada Jumat (13/11/2015) yang menewaskan setidaknya 128 orang, demikian laporan stasiun televisi  CNN.

Dalam pernyataan resminya, ISIS mengatakan pejuangnya mengikatkan sabuk bom, membawa senapan mesin, dan menyerang jantung Paris.

Serangan, lanjut pernyataan itu, telah dipelajari secara hati-hati.

CNN melaporkan, usai kejadian itu, pendukung ISIS di kota-kota di Eropa dan Timur Tengah menyambut gembira.

“Darah orang Prancis lezat, tapi darah orang AS jauh lebih lezat dan akan segera kami nikmati,” tulis salah satu pendukung ISIS di Twitter-nya.

Dabiq Telegram Channel, salah satu media resmi ISIS, memposting komenter; “Prancis mengirim pesawat ke Suriah, dan setiap hari membom, membunuh anak-anak dan orang tua. Hari ini, minum dari piala yang sama.”

Abu Marwan Al Tunsi, yang diidentifikasi sebagai pro-Al Qaeda, menulis, “Prancis menyerang ladang minyak ISIS dalam dua pekan terakhir. Serangan Paris adalah balasannya.”

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan secara online, kelompok militan itu juga mengatakan, serangan dirancang untuk menunjukkan Prancis masih merupakan “target utama”.

Kelompok ini mengklaim telah mengkaji lokasi sasaran dan menyerang dengan menggunakan “delapan saudara yang menggunakan sabuk peledak dan membawa senapan.

Selain menimbulkan korban tewas, serangan ini juga melukai 180 orang.

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan serangan ini “diorganisir dan direncanakan dari luar”.

Bar dan restoran yang ramai, gedung konser dan pertandingan sepakbola antar negara menjadi target serangan.

Hollande telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Dia menaikkan status kemanan ke tingkat paling tinggi, mendeklarasikan keadaan darurat nasional dan bersumpah untuk melancarkan perang ‘tanpa ampun’ terhadap teroris.

Kekerasan terjadi ketika warga Paris menikmati akhir pekan di sejumlah lokasi.

Setidaknya satu pria bersenjata melancarkan tembakan di bar Le Carillon sebelum menuju Le Petit Cambodge (Little Cambodia), menewaskan 12 orang.

“Kami mendengar suara tembakan, sekitar 30 detik. Lalu berakhir. Kami pikir itu kembang api,” kata Pierre Montfort, penduduk yang tinggal dekat dengan Le Petit Cambodge.

Tak seberapa jauh dari lokasi pertama, pria bersenjata lain melancarkan tembakan ke arah meja makan di teras restoran pizza La Casa Nostra.

Sementara itu, di bagian utara Paris, 80.000 orang yang berkumpul untuk menonton pertandingan di stadion Stade de France mendengar tiga letusan diluar arena pertandingan.

Presiden Hollande juga turut menonton sebelum akhirnya diselamatkan keluar stadion setelah letusan pertama. Tiga orang penyerang tewas.

Serangan terburuk terjadi di gedung konser Bataclan, di mana setidaknya 80 orang tewas setelah pria bersenjata menyerang lokasi itu. (Ari D/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini