Pendamping Program Anggur Merah Somasi Yeni Veronika: Atas Perintah Lebu Raya?

Floresa.co – Pernyataan Yeni Veronika, anggota DPRD NTT dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyebut Program Desa Mandiri Anggur Merah bermasalah, memang berbuntut panjang.

Yeni yang berorasi dalam kampanye akbar pasangan calon bupati dan wakil bupati Manggarai, Deno Kamelus – Victor Madur (Deno-Madur), pada 7 November lalu menyebut program besutan Gubernur Frans Lebu Raya itu tidak berdampak pada kesejateraan rakyat

Terkait pernyataannya itu, Yeni mendapat kecaman dari rekannya di DPRD NTT, terutama dari fraksi PDI Perjungan.

Selain itu, kecaman juga datang dari Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) Anggur Merah.

Mereka mensomasi Yeni dalam surat terbuka, dengan tembusan kepada Lebu Raya, Ketua DPRD NTT, masyarakat Manggarai Penerima Program Anggur Merah dan media massa. Surat satu halaman itu ditandatangani 31 anggota PKM.

Menurut mereka, pernyataan Yeni berdampak sangat luas baik bagi keberlangsungan program Anggur Merah maupun bagi para PKM yang akan dianggap penipu oleh Masyarakat.

“Kami tak menyangka bahwa Yeni Veronika sebagai wakil rakyat di DPRD NTT telah mengingkari  kepentingan masyarakat Manggarai. Kami ragu bahwa ibu memahami secara substansi terhadap aplikasi program ini di Kabupaten Manggarai khususnya dan Propinsi NTT pada umumnya,” tulis mereka.

“Pernyataan ibu terlalu sentimental dan tidak ada korelasinya dengan Pilkada di Kabupaten Manggarai dengan Program Anggur Merah di Provinsi NTT.”

Pasca munculnya surat itu, beredar rumor bahwa surat itu dibuat atas perintah Lebu Raya.

Bahkan ada kabar, Gubernur NTT dua periode itu mengancam akan memecat para PKM Anggur Merah jika tidak membuat surat terbuka untuk Yeni.

Namun, benarkah demikian?

Penjabat Bupati Manggarai Marius Jelamu yang ikut makan siang dengan Lebu Raya dan para anggota PKM usai  kampanye akbar pasangan Herybertus GL Nabit dan Adolfus Gabur (Hery-Adolf) pada Sabtu (14/11/2015) membantah rumor-rumor itu.

“Tidak, Pa Gub (Frans Lebu Raya) hanya mau meneguhkan para PKM untuk mengelolah (Anggur Merah) dengan benar. Surat terbuka itu sudah diberikan sebelum ada pertemuan dengan Pa Gub. Mereka sudah antar (surat terbuka itu) ke Pa Kamelus,” tegas Jelamu kepada para wartawan di ruang kerjanya, Senin (16/11/2015).

Ia membenarkan adanya pertemuan sejumlah PKM Anggur Merah dengan Lebu Raya bersama dirinya di Spring Hill restoran.

Namun, katanya, pertemuan itu tidak membahas soal surat terbuka untuk Yeni.

Selain dalam rangka makan siang bersama, kata Jelamu, pertemuan itu dimanfaatkan oleh Lebu Raya untuk memberikan peneguhan sebagai bagian dari tanggung jawab moral agar program Anggur Merah berhasil membantu ekonomi masyarakat Manggarai.

“Kita tahu tugas PKM yaitu untuk mendampingi masyarakat. Pa Gub hadir untuk memberikan pengetahuan kepada para pendamping, bagaimana membimbing dan membina masyarakat,” jelas Jelamu yang juga masih berstatus sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT.

Ia mengaku, kemungkinan surat terbuka dibuat lantaran para PKM Anggur Merah tersinggung dengan pernyataan Yeni yang menyebut program ini telah membohongi masyarakat.

“Ingat, kata program ini membohongi masyarakat. Coba buka kamus apa artinya kata bohong. Kalau itu kata-katanya, bahaya itu. Mungkin PKM tersinggung penggunaan kata itu,” ujar Jelamu, menyinggung pernyataan Yeni yang meminta agar jangan membohongi masyarakat dengan menyembunyikan masalah terkait Anggur Merah. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini