Lingko Ratung Juga Punya Sawah Jaring Laba-laba

Floresa.co – Jika ingin berwisata melihat persawahan dengan bentuk menyerupai jaring laba-laba, Cancar di Kecamatan Ruteng bukan tempat satu-satunya. Lokasi lain adalah persawahan di sebelah timur Kampung Cimpar, Kelurahan Carep, Kecamatan Langke Rembong.

Beberapa waktu lalu, kami mengunjungi tempat ini. Dari kota Ruteng, jaraknya sekitar empat kilometer. Jika menggunakan sepeda motor, bisa ditempuh dalam waktu 10 menit saja. Lalu dilanjutkan dengan jalan kaki dengan jarak sekitar 100 meter.

Tiba di sana, kami seperti disambut alam yang segar nan alami. Kesan naturalnya masih sangat kental. Tanaman padi tampak hijau segar di pagi hari yang dingin.

Di bagian utara, tepatnya di bawah kaki bukit, hamparan pohon kopi tampak tenang, masih berselimutkan embun tebal.

Di suasana sepagi itu, hanya ada beberapa petani yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya. Ada yang mencabut rumput di tengah-tengah sawah. Ada yang sedang memberikan makanan kepada ikan-ikan yang dipelihara di antara padi. Ada juga yang membersihkan pematang sawah.

Kami langsung menuju titik pusat dari persawahan berbentuk sarang laba-laba itu. Di sana, terdapat sebidang tanah berbentuk lingkaran. Ukuran diameternya sekitar satu meter. Dalam adat Manggarai, itulah titik utama dalam memulai pembagian tanah. Dikenal dengan nama lodok.

Dari titik ini, kita menyaksikan landscape wilayah pegunungan di Kabupaten Manggarai. Di sebelah selatan, Gunung Mandosawu tampak menjulang tinggi. Puncaknya masih diselumuti kabut tipis. Ada juga Gunung Ranaka yang tampak sedang memayungi lembah bersawah berbentuk punden berundak-undak itu.

Pemandangan demikian menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Yulianus, seorang pramuwisata sekaligus teman perjalanan saya pagi itu, sudah beberapa kali mengajak wisatawan ke tempat itu.

Rata-rata turis menyukai tempat itu karena tampak lebih alamiah ketimbang di persawahan di Cancar. Lokasinya masih jauh dari keramaian.

Menurut ceritanya, tidak semua turis mempercayai kalau model “lodok”-sawah berbentuk jaring laba-laba—adalah kearifan lokal budaya Manggarai.

“Beberapa turis menantang saya. Apakah persawahan berbentuk laba-laba asli kepunyaan Manggarai? Jika ya, tunjukan yang lain,” tutur  pramuwisata ini menjelaskan kejadian yang dialaminya.

Karena alasan itu, ia kemudian mengantar mereka ke bagian timur Kota Ruteng, tepatnya di Lingko Ratung tersebut.

Sejak itu pula, Lingko Ratung menjadi salah satu tempat favorit untuk berwisata. (Laporan Ijas Sagur/AFI/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini