Jacob Nuwa Wea, Tokoh Buruh, Tokoh Politik yang Merakyat

Oleh : PETRUS SELESTINUS

Satu lagi tokoh nasional yang merakyat asal Flores, NTT, Drs. Jacob Nuwa Wea, yang biasa kami panggil Om Jacob, telah pergi meninggalkan kita semua untuk selama lamanya pada Sabtu 9 April 2016.

Tokoh pergerakan, tokoh pejuang buruh dan tokoh politik yang sangat merakyat, tetapi berkarakter keras dan bicara blak-blakan dalam forum manapun ini, cukup lama menderita sakit akibat stroke yang menyerangnya pada tahun 2007 yang lalu.

Sebagai sosok merakyat yang selalu melekat dalam sikap hidupnya sehari-hari, hampir separuh usia Om Jacob didekisasikan untuk perjuangan memperperbaiki kondisi bangsa ini terutama nasib buruh di seluruh Indonesia.

Perjuangan yang tidak henti-hentinya itu, dilakukan baik ketika Om Jacob memimpin organisasi buruh seperti FBSI, FPSI dan kemudian berubah lagi menjadi KSPSI, maupun ketika Om Jacob berada dalam lingkungan Partai Politik. Om Jacob selalu menempatkan persoalan buruh sebagai bidang tugas yang mendapatkan prioritas untuk diperjuangkan.

Kepeduliannya terhadap persoalan buruh dan nasib orang kecil , baik melalui perjuangannya di organisasi buruh yang ditekuni sejak masih muda, maupun dalam berbagai jabatan di organisasi sosial lainnya, mengantarkan Om Jacob – dengan segala kekurangan dan kelebihannya – menjadi Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati.

Bagi siapa saja yang mengenal Om Jacob, sifat dan sikapnya yang merakyat selalu melekat dan menyatu dalam diri Om Jacob. Di warung kopi, di dalam pertemuan-pertemuan informal hingga dalam rapat-rapat resmi pun gaya merakyatnya itu, keras dan blak-blakan tidak dapat dikemas untuk ditutupu-tutupi.

Ketika almarhum menjadi pimpinan buruh dan kemudian menjadi pimpinan Partai di PDIP, gaya politik yang merakyat, keras dan blak-blakan itu rupanya menjadi ciri khasnya dalam perjuangan untuk memperbaiki kepentingan buruh yang selalu menjadi prioritasnya.

Karena itu ketika Om Jacob terpilih menjadi Menaker pada periode Kabinet Gotong Royong di bawah pimpinan Preisiden Megawati Soekarnoputri, banyak pihak menyatakan Megawati tidak salah memilih Om Jaco. Banyak terobosan yang dilakukan oleh Om Jacob melalui kebijakan-kebijakan, melahirkan produk-produk hukum Perburuhan/Ketenagakerjaan yang mengakomodir tuntutan rasa keadilan buruh tanpa merugikan pengusaha. Buktinya selama Om Jacob menjadi Menaker, tidak ada aksi demo secara besar-besaran yang mengganggu kestabilan pemerintahan.

Om Jacob telah meninggalkan banyak kesan dan sejarah bagi perjuangan untuk kepentingan buruh dan untuk rakyat kecil pada umumnya, dalam berbagai bidang organisasi perjuangan seperti di FBSI, FPSI, KSPSI, dan di Partai Politik (PNI-PDI-PDIP). Bahkan ketika Om Jacob di dalam jabatan publik ketika menjadi Menteri Tenaga Kerja-pun, kita saksikan ia selalu ditemui banyak orang yang umumnya orang kecil, (buruh dan petani) yang datang dari mana-mana memerlukan uluran tangan Om Jacob.

Di Kantor Buruh, di Partai, di Kantor Menaker bahkan di rumahnya pun hingga tengah malam Om Jacob masih mau melayani begitu banyak orang kecil yang antri berlapis menunggu untuk bertemu dengan Om Jacob, meskipun hanya sekedar konsultasi dan uluran tangan untuk persoalan sosial yang reme temeh, semua dilayani dengan sama baiknya.

Sikap hidup yang selelu peduli kepada nasib orang kecil yang tidak dapat dilayani melalui saluran yang biasa, seperti secara kelembagaan di Kantor, itu jugalah yang membuat Om Jacob tidak punya waktu cukup untuk keluarga dan beristirahat. Akibatnya dalam usia yang masih produktif Om Jacob mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan kemudian menderita stroke.

Om Jacob telah pergi meninggalkan kita semua, selamat jalan Om Jacob. Suri teladan dan nasihat-nasihat yang Om berikan kiranya bisa menjadi pelita, bekal dan pijakan bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan yaitu meningkatkan kesejahteraan buruh, memperbaiki demokrasi dan kepentingan kesejahteraan rakyat banyak. Selamat jalam Om Jacob.

Penulis adalah Koordinator TPDI & Advokat Peradi

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini