SMAK Setia Bakti Ruteng Gelar Masa Orientasi untuk Siswa Baru

Floresa.co – Menyambut tahun ajaran 2016/2017, SMA Katolik Setia Bakti, Ruteng, Kabupaten Manggarai menggelar kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS).

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, sejak Senin, 11 Juli hingga Rabu 13 Juli 2016 diikuti oleh 472 siswa.

Dalam kata sambutan pembuka rangkaian kegiatan, Sr Irmina, Kepala Sekolah mengajak seluruh peserta menggunakan kesempatan MOS dengan baik, untuk saling mendengarkan satu sama lain serta menciptakan kedisiplinan.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara, Petrus Daeng Parani.

Ia berharap, para siswa baru bisa senang dengan kegiatan ini dan tidak merasa terbebani.

Semuanya, kata dia, harus dibawa dalam suasana santai, tetapi tetap dimaknai sebagai momentum penting dalam persiapan menyambut proses pendidikan di sekolah itu.

Pemateri acara ini tidak hanya para guru, tetapi juga dari pihak eksternal, yakni kepolisian dan dinas kesehatan.

Pada hari pertama, materi dibawakan oleh kepala sekolah dan beberapa guru, yakni terkait tata tertib di sekolah, kedisiplinan dan pemanfaatan sarana dan prasana secara bijaksana.

Hari kedua diisi oleh pihak kepolisian, di mana mereka memaparkan tentang bahaya narkoba, pentingnya tata tertib dalam berlalu lintas dan bagaimana menghindari berbagai macam bentuk perilaku kenakalan remaja.

Sementara hari ketiga yang diisi oleh dinas kesehatan, disajikan materi seputar cara hidup yang sehat.

Lian, salah satu peserta asal Reo mengaku senang dengan kegiatan ini.

Selain mendapatkan teman baru, kata dia, ia juga terbantu untuk perlahan-lahan melupakan penyakit ingat rumah.

“Selain itu, di sini saya merasa benar-benar ada rasa kekeluargaan yang sangat tinggi, tanpa ada perbedaan,” imbuhnya dengan wajah tersenyum lebar.

Ia juga menjelaskan, bayangannya yang buruk tentang MOS kini sirnah, setelah mengikuti kegiatan itu di SMAK Setia Bakti.

“Saya awalnya takut mau ikut MOS, karena sering dengar pengalaman dari kakak kelas ketika mereka berlibur, bahwa saat MOS itu banyak hal-hal yang aneh, misalnya mengikat rambut dengan tali rafia dan sebagainya,” katanya.

“Ternyata sangat berbeda dengan apa yang terjadi saat ini di SMAK Setia Bakti Ruteng,” ungkap Lian.

Ia pun berharap agar MOS dengan cara seperti ini tetap dipertahankan.

Rangkaian kegiatan diakhiri pada Rabu kemarin, dengan penampilan dari grup band dan seni tari para siswa. Semua guru pun turut hadir dalam acara penutupan ini. (Kontributor Yulita Hety Sujaya, Guru SMAK Setia Bakti Ruteng/ARL/Floresa).

spot_img
spot_img

Artikel Terkini