Datangi Pantai Pede, DPRD Mabar Adu Mulut dengan Koce Janggat

Labuan Bajo, Floresa.co – Lima anggota DPRD Manggarai Barat (Mabar), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), datangi Pantai Pede yang beralamat di desa Gorontalo, kecamatan Komodo – Mabar, pada Selasa, 21 Maret 2017.

Kedatangan lima anggota DPRD Mabar itu guna mengecek kondisi Pantai Pede yang kini sedang digusur dalam rangka pembangunan hotel Milik PT Sarana Investama Manggabar (SIM).

Seperti diketahui, selama ini, pembangunan hotel tersebut terus ditolak masyarakat sipil karena dinilai kurang bermanfaat dan akan menutup akses kepada masyarakat ke lokasi Pantai Pede.

Kelima anggota DPRD Mabar tersebut terlibat adu mulut dengan Koce Janggat, pekerja PT SIM yang sedang mengawasi penggusuran.

Janggat yang datang dari arah utara lokasi Pede, langsung menemui sejumlah anggota DPRD Mabar yang memprotes penggusuran itu.

“Kami kaget, tiba-tiba tanah ini digusur. Sementara UU No 8 tahun 2003, tentang Pemekaran kabupaten ini sudah jelas mengatur aset ini.”

“Sudah ada surat penegasan menteri dalam negeri yang menegaskan bahwa tanah ini harus diserahkan ke pemda Mabar, lalu mengapa digusur,” kata salah satu anggota DPRD Mabar, Markus Manggut.

Anggota DPR tersebut meminta PT SIM untuk tidak melanjutkan pekerjaan dan segera menunjukan surat ijin. Koce Janggat bersama rekannya juga meminta anggota DPR tersebut bertanya ke Bupati Mabar, Agustinus Dula.

“Kalau soal ijin, silakan tanya langsung ke bupati. Jangan tanya ke kami,”

“Keberadaan kami di tempat ini sebagai pekerja saja. Jika mau berurusan dengan pemerintah, bukan di sini tempatnya,” ujar Janggat.

Pantauan Floresa.co, hampir 20 menit pekerja PT SIM dan anggota DPR tersebut beradu mulut. Anggota DPRD itu pun bergegas dan berencana melakukan pengecekan surat ijin ke pemerintah.

Sementara pekerja masih terus melakukan penggusuran dan menggali beberapa lobang untuk cor di beberapa sudut.

Sementara itu, nampak di beberapa sudut Pantai Pede, berdiri beberapa kelompok pemuda berotot ikut dan ikut memantau perdebatan itu. Satu di antaranya sigap mendampingi Koce Janggat. Ia mengenakan topi loreng dan celana ala tentara. Di saku bagian kiri terdapat sangkur yang biasa digunakan tentara. (Ferdinand Ambo/ARJ/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini