Pemda Mabar Didesak Beri Perhatian Pada Sektor Pertanian

Labuan Bajo, Floresa.co – Pemkab Manggarai Barat (Mabar) diminta untuk  untuk lebih gencar lagi mengembangkan sektor pertanian.

Pasalnya, pengembangan pariwisata di kabupaten itu selama beberapa tahun terakhir tidak diimbangi dengan pengembangan pertanian, sehingga pasokan sayur untuk hotel-hotel didatangkan dari daerah lain.

Head of Corporate Affairs PT Syngenta Indonesia, Midzon Johannis mengatakan, beberapa lokasi di sekitar Labuan Bajo sangat bagus untuk dijadikan sebagai basis pengembangan tanaman-tanaman holtikultura.

“Itu yang tidak kita lihat. Sangat menyedihkan pertumbuhan pariwisata Mabar yang timpang,” tegasnya saat memberi pelatihan terhadap 100 petani di Wangkung Boleng, Mabar pada Kamis, 21 Juli 2017.

Midzon mengatakan,pertumbuhan pariwisata harus dirasakan oleh para petani, bukan hanya oleh calo tanah, pemilik kapal pesiar, hotel dan sebagainya.

“Itulah yang dinamakan perekonomian sektor riil, kegiatan-kegiatan yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Dalam pelatihan itu, Syngenta mengajarkan pola tanam dan pemeliharaan beberapa jenis komoditas seperti tanaman cabe (holtikultura), padi, jagung dan kakao (cokelat).

Syngenta meminta petani untuk memanfaatkan lahan pertanian. Petani, kata dia, mesti memiliki konsep pertanian yang jelas, mulai dari persiapan pembenihan, produksi hingga aspek pemasarannya.

“Pertumbuhan pariwisata Komodo harus dimanfaatkan. Ini pasar besar,”katanya.

Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama PT Syngenta – perusahaan internasional yang bergerak di sektor pertanian – dengan Pastor Paroki Wangkung, Romo Laurens Teon Pr.

Selain dihadiri ratusan petani, dalam acara tersebut hadir pula camat Boleng, Bona Abunawan.

Salah seorang petani, Valentinus Hendrisun mengatakan, selama ini dirinya memang telah mengembangkan cabe tetapi produksinya masih terbatas.

Di samping karena kekurangan pengetahuan untuk memeliharanya juga karena keterbatasan modal untuk mengembangkan dalam jumlah lebih besar.

“Semoga ilmu-ilmu yang diajarkan dalam pelatihan bisa kami aplikasikan,” paparnya.

Hentikan Jual Tanah

Camat Boleng, Bona Abunawan meminta petani untuk hentikan menjual tanah.

Selama ini, kata dia,  banyak tanah yang dijual hanya karena tergiur uang yang banyak. Tren itulah yang berkembang di sekitar Labuan Bajo dalam beberapa tahun terakhir.

“Kebiasaan ini harus dihentikan, olahlah tanah itu, sehingga tanah tetap menjadi milik kita bukan milik orang. Tanah harus dijaga untuk anak cucu kita,” tegasnya. (ARL/FLoresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini