Cibal Barat Kesulitan Air Bersih, Ini Upaya Pemkab Manggarai

Ruteng, Floresa.co – Cibal Barat sebuah wilayah pemekaran dari Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, serba tertinggal dalam sejumlah hal.

Infrastrktur jalan ke 10 desa di Cibal Barat mengalami rusak parah, meskipun sudah diaspal. Aliran listrik dari PT PLN juga baru masuk di Desa Compang Cibal. Sedang sembilan desa lainnya belum menikmati listrik. Bahkan Golo Woi yang merupakan pusat pemerintahan belum mendapat akses listrik PLN.

Kesulitan hidup warga Cibal Barat belum cukup. Air bersih yang merupakan kebutuhan dasar, juga tidak mudah didapat warga, apalagi musim kemarau seperti sekarang.

Namun, ada sedikit kabar gembira untuk soal air ini. Camat Cibal Barat, Karolus Mance mengatakan Bupati Manggarai Kamelus Deno memiliki program agar desa-desa yang kekurangan air bersih di Manggarai termasuk Cibal Barat bisa dipenuhi kebutuhan airnya.

Khusus di Cibal Barat, Karolus mengatakan dirinya sudah mendiskusikan masalah krisis air bersih ini dengan Bupati Manggarai Kamelus Deno.

“Bupati sudah tugaskan saya dengan Kepala PAM untuk mencoba telusuri beberapa sumber mata air yang berpotensi untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih di Cibal Barat,”ujar Karolus di Golo Woi,seperti dilansir Flores Pos, Sabtu 22 Juli 2017.

Karolus mengatakan bersama PAM Mangarai, Rabu 19 Juli, ia sudah meninjau dua sumber mata air yang memiliki debit air yang cukup besar yaitu di Wae Reweng di Desa Latung dan Wae Nareng di Desa Lenda.

Menurutnya, dalam konsep bupati Manggarai Kamelus Deno, nanti air Wae Reweng di Desa Latung untuk sementara akan dibawa menggunakan mobil tanki ke sejumlah desa terdekat, yaitu Desa Latung, Desa Golo Lanak, kemudian sebagian kampung Meda di Desa Golo Woi.

“Rencana Pak Bupati untuk sementara pake tanki. Tapi kalau misalnya listrik sudah masuk, nanti pake tenaga listrik untuk bawa ke kampung-kampung. Untuk sementara pake tanki,”ujarnya.

Karolus menjelaskan pipanisasi belum bisa dilakukan karena sebagian besar desa-desa di Cibal Barat belum mendapatkan akses listrik PLN. Sementara letak Wae Reweng di tempat yang lebih rendah dari pemukiman warga.

Nanti, kata Karolus, mobil tanki yang digunakan untuk membawa air ke desa-desa ini dioperasikan oleh PAM Manggarai dimana mobil akan siaga di kantor Camat. Mobil akan menyuplai air ke bak penampung yang dibangun di tengah kampung di setiap desa.

Sejauh ini, kata Karolus Pemerintah Kabupaten Manggarai sudah menyediakan satu tanki untuk menyuplai air ke desa-desa di Cibal Barat. Dia berharap agar ke depan aka nada tambahan tanki.

Camat Cibal Barat Karolus Mance sedang melakukan survei mata air di Desa Latung, Cibal Barat, Rabu 19 Juli 2017

Sedangkan untuk Wae Nareng di Desa Lenda,menurut Karolus sudah ada instalasi air di sana. Namun, menurutnya setelah dipasang, instalasi air tersebut tidak dikelolah dengan baik. Karena itu, kata dia bupati Kamelus Deno meminta agar pengelolaan instalasi air yang ada itu diserahkan ke PAM Manggarai.

Air dari Wae Nareng ini, kata Karolus berpotensi untuk menjadi sumber air bersih beberapa desa di Cibal Barat yaitu Lenda, Bere, Wae Codi, Desa Golo Woi dan komplek kecamatan.

Air dari Wae Nareng ini, kata dia nanti akan dialiri dengan pipa ke pemukiman warga. “Nanti PAM yang kelolah karena mereka yang lebih ahli soal manajemen air,”ujarnya.

Anggota DPRD Kabupaten Manggarai asal Cibal, Yoakhim Jehati mengapresiasi program pemerintah Kabupaten Manggarai terkait air bersih di Cibal Barat.

“Harapannya hanya satu, proyek itu kelak dikerjakan dengan mempertimbangkan segala aspek termasuk ketersediaan mobil tangki air yang harus 24 jam di lokasi sehingga dapat menjawabi kebutuhan air minum bersih warga,”ujar Yoakhim.

Politikus Golkar Manggarai ini pun sepakat operasional tanki air bersih di Cibal Barat ini diserahkan ke PDAM karena lebih profesional.

“Tidak boleh menempatkan orang-orang lokal yang kurang profesional,”ujarnya. (PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini