KKN di Desa Wajur-Kuwus, Mahasiswa STKIP Ruteng Olah Kebun Paroki

Labuan Bajo, Floresa.co – Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) St. Paulus Ruteng isi waktu Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Desa, Wajur, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat dengan mengolah kebun Paroki Wajur di Desa tersebut, pada Senin, 31 Juli 2017 lalu.

Kebun diolah dengan model terasering yang selanjutnya ditanami tanaman palawija seperti sawi, famboks, tomat dan lombok.

Sejak pukul 08:00 WITA pada hari itu, kelompok mahasiswa tersebut sudah berada di lokasi mendahului masyarakat setempat yang turut berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Pada kesempatan itu, turut serta Pastor Paroki, Romo Ardi Santa, Pr. Terkait kegitan tersebut, Romo Ardi mengaku sangat terkesan karena dinilai sangat positip. Dia pun berharap agar mahasiswa tidak cepat merasa puas diri.

“Kesan saya pribadi, saya mengatakan bahwa kegiatan ini sungguh luar biasa. Kegiatan ini juga sebagai bagian dari pewartaan kalian, khususnya dalam bidang pastoral di paroki ini, sehingga turut membantu seksi pengembangan sosial ekonomi di paroki ini.”

“Harapan saya, kalian lakasanakan kegiatan seperti ini tidak hanya cukup sampai di Paroki ini,  juga sebagai bekal ketika kamu sukses.” tutur imam yang sudah 3 tahun mengabdi di Paroki tesebut.

Senada dengan Romo Ardi, Yohanes Brahman pengurus Dewan Pastoran Paroki (DPP), mewakili umat Paroki berterimakasih kepada mahasiswa tersebut juga kepada lembaga STKIP St. Paulus yang menjadikan desa tersebut sebagai salah satu tujuan KKN para mahasiswa tersebut.

“Kami dari pengurus paroki terutama pengurus DPP  menyampaikan terimakasih kepada lembaga dan juga adik-adik mahasiswa KKN karena telah melakukan kegiatan hari ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ovaldus Barus selaku kordinator Desa (KORDES) mengaku bangga karena telah mangambil bagian dalam kegiatan tersebut, apalagi langsung dibimbing oleh Pastor Paroki.

“Bangga dan puas (dengan) kegiatan hari ini. Saya berharap untuk ke depannya lebih semangat lagi,” akunya. Begitu juga Theresia Haryati Yun, perwakilan mahasiswa. “Ya, saya sangat bangga.”

Selain membuat terasering, kegitan lain yang dilakukan mahasiswa tersebut selama dua pekan adalah membina anak Sekolah Minggu, bimbingan belajar (bimbel) untuk anak SMP setempat, senam dan pelatihan pramuka untuk anak SD, serta membuat kaptering air untuk disalurkan ke pastoran paroki. (Maria Asri Nurmayati/ARJ/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini