Kisah Ayah Korban Bakar Diri di Ruteng

Floresa.co – Kepergian Yosep Mariano Syukur (20), pemuda asal Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang nekat menyiramkan minyak tanah di sekujur tubuh dan membakar diri menyisahkan luka mendalam.

Sang ayah, Yohanes Uman yang menyaksikan sendiri aksi nekat anaknya itu kembali mengisahkan peristiwa naas itu. Dilansir viva.co.id, Senin, 27November 2017, di rumah duka, Yohanes menuturkan, aksi bakar diri ini terjadi Senin, 27 November 2017 kira-kira pukul 10.30 WITA.

Dikatakan Yohanes, sebelum anak bungsunya itu memutuskan untuk bunuh diri, keduanya sempat sarapan semeja setelah korban pulang mengantar ibunya ke SD Taga tempat ibunya mengajar.

Usai sarapan, lanjut Uman, ia masih mendapati anaknya itu membersihkan rumah.

Sekitar lima belas menit kemudian, Yohanes meminta diantarkan ke SDK Taga. Namun karena tak ada sahutan dari dalam rumah, ia pun mencari anaknya ke belakang rumah.

Betapa terkejutnya Yohanes, tatkala melihat anaknya tengah mengguyurkan minyak tanah dari atas kepala lalu membakar dirinya.

Melihat api mulai borkobar di tubuh anaknya, Yohanes berusaha menolong. Namun korban justru lari melompati tembok setinggi 1,5 meter dengan posisi api masih menyala di tubuhnya.

Mendengar teriakan minta tolong dari Yohanes, warga sekitar pun berlarian ke TKP, namun nyawa Yosep tidak tertolong. Mahasiswa putus kuliah itu meninggal di atas kali mati Ngali Leok.

Baca: Pemuda 20 Tahun di Ruteng Bakar Diri

“Setelah makan pagi dengan saya, saya lihat dia pergi ke belakang. Tak lama setelah itu saya panggil dia lagi untuk antarkan saya ke SDK Taga. Tapi karena tidak jawab, saya cari sampe belakang rumah.  Saat itulah saya lihat ia sedang menyiramkan minyak tanah lalu bakar diri,” tutur sang ayah.

Yohanes sendiri tidak habis pikir dengan cara anaknya  mengakhiri hidupnya. Ia pun memastikan tak ada masalah antara ia dengan anaknya itu maupun orang-orang di rumahnya.

Polisi yang datang ke TKP pada pukul 10.50 WITA langsung mengevakuasi jasad korban ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng untuk kepentingan visum et repertum.

Sementara dari TKP polisi mengamankan jerigen ukuran 5 liter berisi setegah minyak tanah, korek api gas warna biru serta jaket switer warna putih milik korban.

Sumber kepolisian di TKP mengatakan, Yosep nekat bunuh diri akibat gangguan saraf yang dideritanya selama ini. Dikatkan sumber tersebut, selama ini korban memiliki gangguan di kepala, makanya tidak melanjutkan kuliahnya.

“Pernah melakukan pegobatan di rumah sakit Siloam Labuan Bajo, rumah sakit Yohanes Kupang dan diperiksa di Surabaya,” ujar sumber tersebut. (viva.co.id/Floresa).

spot_img
spot_img

Artikel Terkini