Anggota DPD NTT Temui Wapres Bahas Wacana Penutupan Pulau Komodo

Jakarta, Floresa.co – Anggota DPD perwakilan NTT Adrianus Garu menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Senin, 18 Januari 2019, untuk meminta solusi terhadap kegiatan perekonomian masyarakat setempat jika Pulau Komodo jadi ditutup oleh pemerintah daerah setempat.

Adrian mengatakan sebagian besar masyarakat sekitar Labuan Bajo menggantungkan hidup dari kegiatan pariwisata di Pulau Komodo, sehingga jika Taman Nasional tersebut ditutup maka perekonomian setempat dapat terganggu.

“Penutupan itu kan bertahap, untuk pengembangan dan perbaikan sarana, kami dukung yang begitu. Tetapi harus ada solusi juga, sudah ada ‘homestay’-nya, yang jelas masyarakat di sana utang ke bank, utang ke koperasi, bagaimana ini solusi dari pemerintah,” kata Adrianus usai menemui JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin.

Sebagian besar investasi di Labuan Bajo memang didominasi pihak swasta, sehingga rencana penutupan Taman Nasional Pulau Komodo akan berpengaruh pada perekonomian setempat karena tidak ada kunjungan wisatawan ke sana.

Oleh karenanya, Adrianus menemui Wapres JK yang ditunjuk sebagai Duta Besar Pulau Komodo, dengan harapan dapat dicapai solusi agar konservasi Pulau Komodo dapat berjalan seiring dengan upaya peningkatan jumlah wisatawan.

“Karena beliau (Wapres JK) adalah Bapak Duta Komodo, sehingga kalau beliau mengeluarkan ‘statement’ tentang situasi masyarakat yang lagi resah dengan penutupan komodo, tentu ‘image’ baik masyarakat lokal maupun agen pariwisata akan pulih,” tambahnya.

Kondisi habitat komodo di Taman Nasional tersebut sudah semakin berkurang, ditambah dengan kondisi fisik komodo yang semakin kecil akibat berkurangnya rusa sebagai makanan komodo.

Hal itu yang mendorong pemerintah daerah setempat bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menutup sementara Pulau Komodo, agar konservasi hewan langka tersebut dapat optimal.

Sebelumnya, terkait rencana penutupan tersebut, Wapres JK mengatakan bahwa destinasi wisata tersebut seharusnya tetap dibuka meskipun dilakukan pemeliharaan terhadap hewan komodo.

“Jangan lupa, dikunjungi atau tidak dikunjungi, tetap saja (komodo) perlu makan,” kata JK di Jakarta pada Selasa 22 Januari lalu.

Menurut JK, pengembangbiakan rusa dapat dilakukan di tempat lain, sehingga Pulau Komodo tidak perlu ditutup dan kegiatan pariwisata di sana dapat berjalan.

“Itu benar bahwa perlu makannya rusa, kambing itu lebih terkait. Kalau ada pertanyaan apa dikembangkan di tempat lain dulu lalu dibawa ke situ, itu bisa saja,” ujarnya.

Antara/Floresa

spot_img

Artikel Terkini