Koperasi Perempuan Waerana: Persembahan Gereja Untuk Umat

Borong, Floresa.co – Terik matahari  menyengat kulit. Langit tampak cerah. Ratusan warga yang didominasi oleh kaum perempuan terlihat sedang bercengkrama ria di depan aula paroki Wae Rana, Kelurahan Rongga Koe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis, 28 Februari 2019.

Tepat pukul 12.00 Wita, terdengar suara dari pengeras suara yang mengarahkan ratusan orang itu untuk segera masuk ke dalam aula.

“Semua anggota dan calon anggota diharapkan untuk segera memasuki ruangan, karena RAT (Rapat Akhir Tahun) akan segera dibuka,” tegas pemandu acara melalui pengeras suara.

Ratusan warga itu tampak mulai beranjak masuk ke dalam aula berkapasitas 1000 orang itu.

Hari itu, kooperasai simpan pinjam perempuan-Waerana menggelar  RAT ke-XI.

Acara dimulai dengan membacakan laporan pertanggungjawaban pengurus Koprina.

Menurut Marsel Enggu, ketua kooperasi itu, RAT merupakan ajang evaluasi segala kekurangan organisasi pada tahun sebelumnya.

Sehingga, lanjutnya, di tahun ini, kekurangan-kekurangan itu bisa dilengkapi.

Lahir Dari Gereja

Koprina dibentuk pada 25 September 2007 lalu. Pembentukan kooperasi itu atas inisiasi pastor paroki Waerana, Romo Isidorus Pangkur Pr dan sejumlah pengurus dewan paroki itu.

Menurut Monika Monis, salah satu pengurus pertama kooperasi itu, usaha bersama itu diberi nama kooperasi perempuan, karena awal pembentukannya, kaum perempuan yang lebih mendominasi.

Selain itu, karena perempuan dinilai lebih jujur dalam mengelola kooperasi simpan pinjam tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini sudah ada 300-an pria dari total 875 anggota, juga turut bergabung. Bahkan, beberapa dari mereka menjadi pengurus inti.

“Meskipun namanya kooperasi perempuan, tapi, kaum pria juga kami akomodir. Karena ini usaha milik bersama. Antara prempuan dan laki-laki harus berkolaborasi dan saling melengkapi,” katanya.

Jaga Daya Saing

Marsel mengatakan, menjamurnya kooperasi usaha sejenis di Manggarai raya bukan menjadi tantangan bagi Koprina.

“Kami melihat itu sebagai semangat untuk bersaing secara sehat. Memupuk semangat kami untuk lebih profesional sebagai badan usaha jasa kredit,” katanya.

Kooperasi usaha sejenis, lanjutnya, justru menjadi mitra yang bisa dijadikan sumber pembelajaran dalam proses perkembangan Koprina kedepannya.

Sementara, Piter Lagut, anggota Koprina mengaku sangat merasa terbantu dengan adanya kooperasi itu di wilayah itu.

“Pembentukan kooperasi ini sangat membantu masyarakat. Itu sangat kami rasakan,” ujarnya.

Menurutnya, hingga kini, banyak anggota kooperasi itu yang mulai sukses menggeluti usaha seperti membuka kios sembako dan usaha lain, berkat modal yang dipinjam dari Koprina.

“Kalau kami butuh uang mendadak untuk anak sekolah, kami terbantu dengan dana pendidikan yang dipinjam dari Koprina,” tambah Goris Gorinar, yang juga anggota Koprina.

BACA JUGA: Gelar RAT, Koperasi Simpan Pinjam di Waerana-Matim Ingin Jaga Daya Saing

Kini Koprina telah bekerja sama dengan kooperasi kredit (Credit Union) se-Indonesia dengan bergabung ke lembaga Inkopdit (CUCO).

Selain itu, Koprina juga sudah terdaftar sebagai anggota Daperma yang berada di wilayah kerja Puskopdit Manggarai raya, dengan nomor badan hukum: 02/BH/XXIX.20/XII/2010 dan nomor sertifikat Daperma: 1477.

Dalam laporan akhir tahun buku 2018, total kas Koprina mencapai Rp 4.366.671.523.

Kendala

Marsel mengatakan, selama ini, ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh Koprina, seperti belum ada kesadaran anggota bahwa kooperasi itu adalah milik mereka.

“Sehingga, masih ada anggota yang tidak rutin menyimpan simpanan wajib,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, masih banyak juga kredit macet di tangan anggota Koprina.

Kendala lain, kata dia, Koprina belum menjalankan usaha lain selain simpan pinjam.

“Kemarin, saat bertemu Bupati Manggarai Timur, kami ditawari untuk buka SPBU. Tapi, hal itu masih dipertimbangkan,” jelasnya.

Ia berharap, pada tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya, Koprina bisa melengkapi kekurangan-kekurangan itu.

“Sehingga, Koprina betul-betul menjadi Kopdit yang profesional dan menjamin kesejahteraan anggota sebagai pemilik sah,” tutupnya.

Rosis Adir/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini