Longsor dan Banjir Landa Matim, Belasan Rumah Warga Jadi Korban

Borong, Floresa.co – Hujan lebat yang mengguyuri wilayah Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu hingga Kamis, 6-7, Maret 2019 mengakibatkan bencana longsor dan banjir.

Longsor menghantam rumah Gregorius Loni (53), warga kampung Leke-Kisol, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba pada Rabu malam, sekitar pukul 19.00.

Akibatnya, dinding belakang rumah semi permanen berukuran 6×7 meter itu ambruk. Material longsor masuk hingga ke dalam rumah itu.

Menurut Gregorius, longsor terjadi dengan tiba-tiba. Saat itu, kata dia, ia dan istrinya sedang berada di dalam rumah.

“Ketika ada benturan keras di dinding belakang, kami kaget dan langsung lari lewat pintu depan,” kenang Gregorius saat ditemui Floresa.co, Jumat pagi, 8 Maret.

Pantauan Floresa.co, material longsor di belakang rumah dan di dalam rumah Gregorius masih menumpuk.

Sejumlah warga tampak bergotong-royong membersihkan material itu.

BACA JUGA: Jalan Ruteng-Labuan Bajo Masih Putus Total

Informasi yang dihimpun Floresa.co dari sejumlah warga Leke yang turut memantau kondisi rumah Gregorius, di pemukiman itu juga ada 11 rumah warga yang digenangi banjir akibat hujan pada Rabu hingga Kamis kemarin itu.

Menurut salah seorang warga, pemukiman yang berada di lembah itu selalu menjadi sasaran banjir disaat hujan deras menguyuri wilayah itu.

Pasalnya, kata dia, air yang meluber dari jalan TransFlores  selalu mengalir bebas ke pemukiman mereka karena belum ada drainase.

“Kalau ada drainase di pemukiman ini, pasti aliran air akan terarah, sehingga tidak menggenangi rumah warga,” kata sumber itu.

Ia berharap, pemerintah bisa membantu mereka untuk membangun drainase di pemukiman tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Timur sudah mendatangi rumah Gregorius pada Jumat pagi.

Kepada Floresa.co, Antonius Dergon, Kepala BPBD Matim mengatakan bahwa pihaknya datang untuk membawa bantuan darurat bencana berupa beras, sabun dan beberapa bahan kebutuhan pokok lainnya.

“Untuk bantuan selanjutnya, kita akan alokasikan saat perubahan anggaran,” ujar Antonius di rumah Gregorius.

Sedangkan terkait permintaan warga untuk membangun drainase, Anton mengarahkan masyarakat untuk menghubungi pihak dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Karena itu bagiannya PUPR,” tutupnya.

Rosis Adir/Floresa

spot_img
spot_img

Artikel Terkini