Atasi Kekerasan di Sekolah, Guru dan Kepala Sekolah Perlu Pendidikan Karakter

Floresa.coDinas Pendidikan Kabupaten Manggarai Timur perlu membuat program penguatan karakter bagi guru dan kepala sekolah, demikian kata Pastor Vinsensius Darmin Mbula OFM, menanggapi kasus pemukulan murid oleh seorang kepala sekolah di Kecamatan Elar.

Imam Fransiskan yang juga Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik ini mengatakan, kasus kekerasan seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wae Mamba di Desa Sisir itu terus terulang.

“Saya pikir penting sekali kepala dinas pendidikan bukan hanya memberikan tanggapan darurat, tetapi sudah saatnya kepala dinas membuat program penguatan pendidikan karakter bagi guru-guru dan kepala sekolah,” katanya kepada Floresa.co.

Kepala Dinas PK Matim, Basilius Teto mengatakan pada Jumat, 12 Juli 2019 bahwa ia akan memberi sanksi kepada Silvester Sandrin, Kepala SDN Wae Mamba, dengan memutasinya pada tahun ajaran baru dan statusnya akan menjadi guru biasa.

BACA: Pukul Murid, Kepsek di Elar Akan Dimutasi dan Jadi Guru Biasa

Kasus yang dihadapi Silvester bermula dari aksi pemukulannya terhadap para muridnya pada Mei lalu. Salah satu orangtua murid kemudian melapor hal ini ke Polres Manggarai dan mengklaim bahwa Silvester sudah seringkali melakukan aksi kekerasan. Kasus ini masih ditangani polisi hingga kini.

Pastor Darmin mengatakan, respon terhadap kasus seperti ini mesti sampai upaya mencari akarnya, yang menurut dia, termasuk soal pendidikan karakter pada guru dan kepala sekolah.

“Saya dengar bahwa Kepala Dinas PK sekarang membuat proyek baru tentang sekolah bahagia. Proyek ini baik kalau dijabarkan dalam sejunlah tindakan tindakan nyata dengan ukuran-ukuran kinerja yang baik,” katanya.

ARL/Floresa

spot_img

Artikel Terkini