Ayam Karkas Tak Layak Konsumsi yang Ditahan Petugas Dikirim Kembali ke Bima  

Labuan Bajo, Floresa.coAyam karkas tidak layak konsumsi, yang ditahan petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya dikirim kembali ke tempat asalnya, yakni di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu, 9 Oktober 2019.

Pantauan Floresa.co, Rabu pagi, ayam sejumlah 900-an kilogram yang diisi dalam karung bekas itu dikirim menggunakan Kapal Ferry rute Labuan Bajo – Sape, NTB sekitar pukul 10.00 Wita.

Petugas dari Dinas Peternakan Mabar hadir. Pemilik ayam-ayam itu juga demikian. Nampak, pemilik ayam-ayam tersebut dimintakan untuk mengisi form yang disediakan oleh petugas.

Heri, salah satu pengepul yang biasa menjual ayam-ayam tersebut di Pasar Wae Sambi, Labuan Bajo mengaku tidak mengetahui alasan petugas memulangkan ayam-ayam tersebut.

“Itu tidak tau lagi, mungkin peraturannya. Saya belum tau informasi yang lebih jelasnya,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Kilogram Ayam Karkas Tidak Layak Konsumsi dari Bima Digagalkan Masuk Labuan Bajo

Saat ditanya apakah petugas memberitahu ayam-ayam tersebut tidak layak dikonsumsi sehingga harus dipulangkan ke Bima, ia menampik dan mengklaim, masih layak dikonsumsi. “Memang layak dikonsumsi,” katanya.

Sebelumya, pada Selasa, 8 malam, Petugas Lalu Lintas Hewan dan Produk Asal Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menahan ayam-ayam.

Langkah itu diambil petugas karena alasan admistrasi dan kesehatan. Secara administrasi, pemiliknya tidak mengantongi Surat Kesehtan Hewan (SKH). Selain itu, masuknya ayam-ayam itu, demikian disampaikan salah satu petugas, Savio Mutu, karena melanggar Peraturan Gubernur NTT.

Dari sisi kesehatan pun demikian, tidak memenuhi standar.

“Kita melakukan pemerikasaan secara fisik, kita mendapatkan ada begitu banyak dari segi pegemasan tidak bagus. Juga tidak tampak bersih.”

“Lalu, ada juga ayam yang sudah mulai pembusukan. Ini bisa dirasakan dari bau ayam yang khas bau pembusukan,” ujarnya.

ARJ/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini