Ketua DPRD Matim: Kita Sudah Anggarkan, Tahun Depan Bangun Ruang Kelas SMPN 10 Kota Komba

Borong, Floresa.co – Ketua DPRD Manggarai Timur (Matim), Heremias Dupa memastikan, tahun 2020 pemerintah kabupaten itu akan membangun ruang kelas SMPN 10 Kota Komba.

Manurut Heremias, dalam pembahasan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-red) 2020, mulai dari Komisi C DPRD, Banggar (Badan Anggaran) serta dalam KUA-PPS (Kebijakan Umum Anggara-Prioritas Plafon Anggaran Sementara), SMP Negeri 10 Kota Komba sudah menjadi komitmen bersama Pemerintah dan DPRD, untuk dibangun di APBD 2020.

“Untuk SMPN 10 Kota Komba, sudah dirancang  dalam KUA-PPS APBD 2020 yang sedang dibahas.  Alokasi anggarannya sudah final, tinggal menunggu proses selanjutnya, yaitu RAPBD dan juga penetapan APBD 2020,” kata Heremias kepada Floresa.co, Kamis, 7 November 2019.

Ia menjelaskan, dalam mekanisme pembahasan APBD, ketika sudah dirancang di KUA-PPS, anggaran pembangunan itu pasti digelontorkan, meskipun belum sampai ke tahapan pembahasan RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

“Karena, pada RAPBD itu hanya membahas, apakah  menamba volume  atau mengurangi volume (pembangunan),  tergantung keuangan daerah untuk kebutuhan program prioritas 2020,”

“Tetapi, sekolah itu kan termasuk belanja modal yang harus menjadi prioritas. Dan, apalagi konsep tagline Sekolah Bahagia ASET (Andreas Agas-Stefanus Jaghur), salah satunya adalah diukur dari fasilitas sarana prasarana, sehingga sekolah itu menjadi taman bermain, taman yang menyenangkan dari sisi gedungnya,” katanya.

Sekolah ini merupakan salah satu sekolah negeri yang selama ini memang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.

Dari lima rombongan belajar (Rombel) di sekolah tersebut, hanya satu, yakni kelas IX yang menempati ruang kelas permanen, yang dibangun Pemkab Matim pada 2015.

Sedangkan, empat rombel, yakni kelas VII dan VIII, terpaksa tetap memilih mengikuti pelajaran di gedung darurat yang dibangun oleh orang tua mereka pada 2014. Kondisi gedung darurat itu, kini sudah reyot.

Baca Juga: Siswa SMPN 10 Kota Komba: Pak Jokowi, Kami Tidak Nyaman Belajar di Gedung Reyot

Dinding berlubang, kerangka bangunan yang mulai lapuk, lantai tanah, meja dan kursi yang mulai rusak, serta papan tulis yang sudah berlubang menjadi tempat sekaligus teman belajar mereka.

Salah seorang siswi sekolah ini, Santriana Ida mengaku tidak nyaman belajar di ruangan kelas yang demikian.

Mewakili teman-temannya, ia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan sekolah mereka.

“Pak Jokowi, tolong bantu kami. Kami merasa tidak nyaman belajar di gedung reyot,” katanya kepada Floresa.co pada Sabtu pekan lalu.

15 Sekolah Belum Punya Gedung

Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Manggarai Timur, dari 147 SMP dan 330 SD  di kabupaten ini, ada 15 sekolah yang belum memiliki gedung.

Kepala Dinas PK Matim, Basilius Teto mengatakan, para siswa dan guru dari  15 sekolah itu, menjalankan proses belajar mengajar di gedung darurat dan ada yang menumpang di sekolah lain.

“Target kita, 2020 ini, tiga per empat dari lima belas sekolah ini diperhatikan. Dan, pada 2021, sudah tuntas pembangunan RKB (Ruang Kelas Baru) untuk lima belas sekolah ini,” katanya.

Pembangunan gedung untuk 15 sekolah itu, lanjutnya, menggunakan APBD, yakni dari DAU (Dana Alokasi Umum), yang kini sedang dibahas di DPRD.

” Sedangkan, 27 miliar dari DAK (Dana Alokasi Khusus) itu digunakan untuk renovasi dan rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang rusak parah, rusak sedang dan rusak ringan,” tukasnya.

ADR/Floresa

spot_img

Artikel Terkini