Floresa.co – Lebih dari 2000 umat mengikuti Misa Natal di Gereja Paroki St Theresia Mbata, Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Rabu pagi, 25 Desember 2019.
Umat yang datang dari berbagai stasi di paroki itu tampak antusias mengikuti perayaan ekaristi merayakan kelahiran Yesus itu.
Pastor David Jerubu SVD yang memimpin Misa dalam homilinya mengatakan Natal merupakan perayaan mengenang kembali kedatangan Sang Raja Damai ke tengah-tengah manusia.
Ia mengatakan, dulu saat orang-orang Israel mengalami kekecewaan karena prilaku raja-raja duniawi yang selalu menindas dan menjajah, Nabi Yesaya meramalkan kedatangan Raja yang istimewa, yang membawa sukacita, kedamaian dan kegembiraan.
“Raja yang diramalkan oleh Nabi Yesaya, nyata dalam diri Yesus,” katanya.
Ia mengatakan, dalam bahasa penginjil Yohanes, ramalan Yesaya digambarkan sebagai “sabda yang menjadi manusia”.
“Sabda yang sudah menjadi manusia ini datang dan hadir di tengah manusia, tapi tidak semua orang mengenal-Nya, tidak semua orang menerima-Nya,” ujarnya.
“Meskipun demikian, Dia tetap datang,” lanjut Pastor David.
Ia mengatakan, Yesus datang untuk mengangkat martabat manusia yang sudah jatuh, sudah masuk ke dalam lumpur dosa.
“Kita yang hidup di zaman ini, sebetulnya tidak sedikit orang dengan sikap dan caranya, tidak menerima Yesus sebagai raja pembawa sukacita, pembawa damai dan keselamatan,” katanya.
Ia mengatakan, Allah yang jauh telah mendekatkan diri-Nya ke umat manusia melalui putra-Nya Yesus Kristus.
Ia berpesan agar umat hendaknya selalu mendekatkan diri dengan sesama, seperti Allah yang mau mendekatkan diri-Nya dengan manusia melalui putra-Nya Yesus, Sang Mesias.
Ia juga berpesan agar orang tua Katolik harus bisa mendidik anaknya supaya bergaul dengan orang lain.
“Tidak boleh lagi ada jarak antara umat dengan pastor,” katanya.
Rosis Adir/Floresa
