Warga menilai Bank Dunia tidak serius menanggapi suara penolakan mereka yang sudah disampaikan berulangkali, termasuk dalam pertemuan pertama pada Mei lalu.
Penolakan warga terhadap proyek itu sudah berlangsung lima tahun. Warga beberapa kali telah melakukan demonstrasi, menulis surat kepada Bank Dunia dan Presiden. Namun, suara penolakan warga seolah diabaikan begitu saja oleh pemerintah dan perusahaan.
Hal itu mereka sampaikan setelah sebelumnya, mereka telah menulis surat menyatakan penolakan terhadap proyek itu. Bank Dunia pernah membalas surat itu dan berjanji akan bertatap muka. Sementara itu, kabarnya, proyek itu akan dieksekusi pada awal tahun 2022 meskipun warga tetap menolak.
Labuan Bajo, Floresa.co - Masyarakat adat Wae Sano, Kecamatan Sanonggoang, Manggarai Barat (Mabar), NTT menggelar aksi menolak pengembangan proyek geothermal pada Kamis, 13 Februari...
Kupang, Floresa.co - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius menilai, pengembangan Geothermal di Flores, NTT, khususnya di Desa Wae Sano,...
Labuan Bajo, Floresa.co – Lembaga Gereja Katolik yang fokus pada advokasi masalah lingkungan hidup Justice, Peace and Integrity of Creation-Ordo Fratrum Minorum (JPIC-OFM) mendesak...
Labuan Bajo, Floresa.co - Jasa Raharja Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan lalu-lintas (Lakalantas) asal Desa Golo...
Floresa.co - Warga Wae Sano, Kecamatan Sanonggoang sebenarnya bukan tak punya alasan untuk menerima rencana pemerintah pusat untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi...
Floresa.co - Pesona air terjun Cunca Rami merupakan salah satu objek wisata alam yang menarik di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Letaknya tepat di Desa Wae...
Floresa.co - Lonely Planet, memasukan Pulau Flores sebagai satu dari 10 destinasi wisata di dunia yang layak dikunjungi wisatawan pada tahun 2015.
Situs rujukan para pelancong...