Seorang siswa SMP Negeri di Kabupaten Lembata mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT] dalam ajang Olimpiade Sains Nasional [OSN] yang digelar pekan ini.
Rifai Arman, siswa Kelas VIII di SMP Negeri Omesuri akan bersaing dengan 114 siswa dari 37 provinsi lainnya pada bidang studi Matematika dalam ajang yang digelar di Redtop Hotel & Convention Center, Jakarta Pusat pada 7-8 Agustus.
Rifai berhasil lolos ke tingkat nasional setelah sebelumnya mengikuti seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
Ama Bataona, salah satu guru SMP Negeri Omesuri yang ikut menjadi pendamping tim OSN ke Jakarta berkata, “Rifai merupakan satu dari lima siswa di sekolah kami yang diikutsertakan dalam ajang OSN tahun ini.”
Peserta yang mengikuti lomba adalah mereka yang dinilai menonjol dalam bidang studi tertentu saat mengikuti pembelajaran di kelas.
Para peserta, tambahnya, juga dipilih berdasarkan hasil diskusi antarguru yang mengampu mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Dari diskusi itu, sekolah berhasil menjaring lima peserta didik untuk mengikuti olimpiade di tingkat kabupaten untuk bidang studi Matematika yang dilaksanakan pada 29-30 Mei.
Selain Rifai, empat lainnya adalah Ahmad Fairus Kahar, Rhiyanto Tahir, Geovani Ludgerus Kape dan Shafa Salsabila.
Ama berkata, bersama Rifai, Ahmad dan Rhiyanto kemudian lolos ke tingkat provinsi yang digelar pada 24-25 Juni.
“Hanya Rifai yang kemudian berhasil lolos ke tingkat nasional,” katanya.
“Kami juga mendaftarkan masing-masing lima siswa untuk bidang studi IPA dan IPS, tetapi tidak ada yang lolos ke tingkat provinsi.”
Ama berkata, dalam menyambut OSN, “kami membimbing para siswa secara rutin dengan menyediakan waktu belajar dua kali seminggu yang berlangsung selama satu jam.”
Dalam bimbingan itu “kami membahas soal-soal OSN beberapa tahun sebelumnya.”
“Kadang-kadang, saya kirim soal-soal itu di grup WhatsApp agar para peserta mengerjakannya di rumah dan akan dibahas kembali dalam bimbingan berikutnya,” katanya.
Ama mengakui selama mempersiapkan para siswa, “kadang-kadang kami harus sedikit marah-marah karena mereka sering lupa dengan materi sudah diajarkan.”
Ia mengakui senang karena pada akhirnya “Rifai berhasil membawa saya jalan-jalan keluar dari NTT.”
“Kami bahagia sekaligus tidak percaya jika siswa kami bisa lolos OSN ke tingkat nasional,” katanya.
Editor: Ryan Dagur