Salah satu SMA Katolik di Kabupaten Lembata menggelar sejumlah perlombaan dalam rangka Bulan Kitab Suci Nasional yang diperingati oleh Gereja Katolik setiap September.
SMAS Frater Don Bosco Lewoleba itu melibatkan peserta didik kelas XII dalam lomba membawakan renungan.
Lomba juga melibatkan siswa kelas X dan XI berupa pembuatan poster dan karikatur yang terinspirasi dari bacaan Kitab Suci serta serta lomba kuis Kitab Suci.
Rangkaian acara berlangsung pada 17-28 September.
Pada 27 September, masih bagian dari kegiatan Bulan Kitab Suci dan menyongsong Pesta St. Vinsensius a Paulo, warga sekolah juga akan mengadakan aksi sosial dengan mengunjungi panti asuhan dan para jompo.
St. Vinsensius a Paulo terkenal sebagai orang kudus dalam Gereja Katolik, rasul cinta kasih bagi kaum miskin dan penghibur orang-orang sakit.
Yovita Bria, pengajar Mata Pelajaran Agama Katolik Kelas XII berkata, perlombaan bertujuan “menumbuhkembangkan iman, harapan, dan kasih di antara para pelajar dan guru.”
Kegiatan ini, katanya, disesuaikan dengan tema Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2024, yaitu “Allah Sumber Kehidupan.”
Sementara pengajar Agama Katolik Kelas XI, Dominikus Duli Kalang menyebut “Sabda Tuhan yang dibacakan dan diperdengarkan dalam lomba itu diharapkan dapat menuntun langkah para siswa menghadapi tantangan” dalam hidup mereka.
Landasan pelaksanaan lomba yang mengajak peserta didik makin mengenal Kitab Suci, kata dia, merujuk pada Dei Verbum, salah satu dokumen yang dihasilkan oleh Konsili Vatikan ke-II.
Dalam dokumen yang berbicara tentang mengenal Kitab Suci itu, Gereja menganjurkan agar “jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar-lebar bagi kaum beriman.”
Domi – sapaannya – menjelaskan “konteks perlombaan adalah pewartaan Kitab Suci dengan gembira, meski berhadapan dengan tugas, tanggung jawab dan peran yang berat di tengah masyarakat.”
“Seperti misi perutusan Yesus, para siswa SMA Frater Don Bosco Lewoleba diminta untuk berani tegakkan keadilan, kebenaran, dan kejujuran,” katanya.
Emerensiana Hua Buangleraq, siswa kelas XII-A berkata, “lomba membaca Kitab Suci dan membawakan renungan menjadi kesempatan yang baik untuk melatih diri dan mengasah kemampuan menulis renungan.”
“Lewat menulis dan mengarang renungan yang dibuat sendiri,” katanya kepada Floresa, “kami dilatih meningkatkan kepercayaan diri sebelum nanto beralih status menjadi mahasiswa.”
Sementara Alberto Batan dari kelas XI-C mengaku senang bisa diberi kesempatan melukis wajah Yesus, yang diimajinasikannya lewat bacaaan Kitab Suci.
Membuat karikatur wajah Yesus memberinya kesempatan untuk merenungkan kembali dan merefleksi perjalanan hidupnya, katanya.
“Melukis juga membantu saya berimajinasi tentang sosok Yesus”, kata Alberto.
Marselinus Antonio A. Birly dari kelas X-F berkata, melukis adalah kesenangannya sejak kecil.
Ia memilih melukis wajah Yesus karena menjadi “sosok yang menginspirasi saya.”
SMAS Frater Don Bosco Lewoleba adalah sekolah Katolik milik Kongregasi Frater Congregatio Fratrum Beatae Mariae Virginis [CMM].
Sekolah ini memiliki moto Fides, Scientia, et Fraternitas, yang berarti beriman, berilmu dan bersaudara.
Sejak berdiri pada 2011, sekolah yang terletak di Jalan Trans Lembata, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan ini telah meraih sejumlah prestasi akademik dan non-akademik.
Pada November tahun lalu, mereka meraih juara satu piala Kapolda NTT kategori Lomba Drumband yang diikuti 40 sekolah seluruh NTT.
Baru-baru salah satu siswa sekolah itu juga mewakili Provinsi NTT dalam Olimpiade Sains tingkat nasional di Jakarta.
Editor: Ryan Dagur