Mitigasi Perubahan Iklim, SMA Lentera Harapan Labuan Bajo Tanam 100 Anakan Bambu

Kegiatan tersebut merupakan bentuk aksi nyata dalam melestarikan lingkungan

SMA Lentera Harapan, sekolah swasta di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menanam anakan bambu, bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim. 

Berlangsung di Desa Golo Damu, Kecamatan Mbeliling pada 8 Maret, kegiatan bertajuk “Climate Action: Penanaman Bambu dan Kampanye Bijak Berteknologi” tersebut melibatkan 67 peserta didik, 11 guru, serta perangkat desa dan masyarakat.

Kegiatan tersebut terselenggara dalam kolaborasi dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari dan SDGs Marathon. 

Yayasan Bambu Lingkungan Lestari merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam peningkatan kualitas bambu untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, SDGs Marathon dibentuk sebagai upaya mencapai Sustainable Development Goals [SDGs] atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan pendekatan akar-rumput berupa peningkatan partisipasi masyarakat melalui kebiasaan sehari-hari yang mendukung keberlanjutan. 

SDGs Marathon didesain sebagai suatu pusat kolaborasi antar instansi pemerintahan, pendidikan, swasta, non-profit, dan masyarakat. 

Kepala SMA Lentera Harapan, Meildy Louisa Kese berkata, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran peserta didik dan guru akan pentingnya perubahan iklim dan mengajak mereka beraksi nyata demi melestarikan lingkungan.

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, peserta didik dan guru menanam 100 anakan bambu sebagai langkah mitigasi perubahan iklim.

Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari ujian sekolah berbasis proyek bagi kelas XII dan merupakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi kelas X dan XI.

Ambrosius Priotama Minta, siswa kelas XII mengaku “ini adalah momen pertama kami masuk hutan untuk menanam bambu.” 

Ia berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut agar semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungan. 

“Kegiatan ini mengajarkan saya bahwa aksi kecil, seperti menanam bambu, dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Golo Damu, Stefanus Dansi berkata, penanaman anakan bambu akan sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian sumber air, penyediaan oksigen, dan nilai budaya bagi masyarakat.

Editor: Herry Kabut

Artikel ini terbit di halaman khusus KoLiterAksi. Jika Anda adalah pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pemerhati pendidikan ataupun masyarakat umum dan tertarik menulis di sini, silahkan kirimi kami artikel. Ketentuannya bisa dicek dengan klik di sini!

Silahkan gabung juga di Grup WhatsApp KoLiterAksi, tempat kami berbagi informasi-informasi terbaru. Kawan-kawan bisa langsung klik di sini.

Artikel Terbaru

Banyak Dibaca

Baca Juga Artikel Lainnya