Lembaga Kursus Bahasa Inggris di Ruteng Gelar Tes TOEFL ITP Pertama di Manggarai Timur

Tes ini diikuti 17 peserta

Lembaga kursus Bahasa Inggris yang berbasis di Ruteng, My Speaking Space [MSS], menggelar Test Of English as Foreign Language – Institutional Testing Program [TOEFL ITP] untuk pertama kali di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT].

Tes yang diadakan di aula Sekretariat Daerah, Lehong pada 17 Maret itu berlangsung atas kerja sama MSS dengan Komunitas Pemburu Beasiswa Manggarai Timur dan pemerintah kabupaten itu..

Sebanyak 17 orang dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai menjadi peserta.

“Ini merupakan Tes TOEFL ITP resmi pertama yang digelar MSS di Manggarai Timur,” demikian menurut MMS dalam pernyataan yang diterima Floresa.co.

Di wilayah NTT, tes serupa selama ini hanya diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Undana Kupang dan Pusat Layanan Bahasa Instritut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero.

Tes TOEFL ITP mengukur kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam Bahasa Inggris. Hasil tes ini memberikan gambaran tentang sejauh mana seseorang dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam lingkungan akademik dan profesional.

Dewi Sukur, pendiri sekaligus direktur eksekutif MSS berkata tes digelar di Manggarai Timur “sebagai respons terhadap tingginya permintaan masyarakat.”

“Selama ini kita di wilayah Manggarai Raya, bahkan Flores, kesulitan untuk mengikuti Tes TOEFL karena lembaga yang menggelar tes ini sangat jarang,” katanya.

“Padahal, TOEFL sering kali menjadi prasyarat kemampuan untuk misalnya mendaftar program beasiswa, mengikuti seleksi pengadaan pegawai, persyaratan jabatan, dan sebagainya,” tambah Dewi.

Untuk menggaransi tes oleh MSS merupakan tes resmi yang diakui, MSS membangun kerja sama dengan One Stop English Education [OSEE] Yogyakarta, sebagai salah satu lembaga yang berafiliasi langsung dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF), pemegang lisensi resmi TOEFL ITP di Indonesia.

Sertfikat yang diperoleh peserta dalam tes ini, kata Dewi, merupakan sertifikat resmi IIEF.

Direktur Eksekutif OSEE, Leonardus Bayu Ari Primantoro hadir dalam tes ini dan menjadi supervisor.

Dalam sambutannya ia menyatakan tes ini memang diadakan dengan metode paper based, atau menggunakan kertas manual.

Ia berkata OSEE berkomitmen mendorong MSS untuk terus mengembangkan metode tes yang efektif sesuai perkembangan zaman.

“Ke depannya kita harus menggelar Tes TOEFL berbasis online. Dengan metode online, kita bisa memangkas jarak, efektifkan waktu, dan bisa memperoleh unofficial score (hasil sementara) segera setelah tes selesai”.

Sebelum penyelenggaraan tes pada 17 Maret, MSS menggelar simulasi sebelumnya pada 3 Maret berbasis online dan gratis.

Bulan depan, MSS juga berencana menggelar tes simulasi dengan metode paper based maupun online.

Editor: Ryan Dagur

Artikel ini terbit di halaman khusus KoLiterAksi. Jika Anda adalah pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pemerhati pendidikan ataupun masyarakat umum dan tertarik menulis di sini, silahkan kirimi kami artikel. Ketentuannya bisa dicek dengan klik di sini!

Artikel Terbaru

Baca Juga Artikel Lainnya