Lima Permainan Ini Bantu Mengasah Kemampuan Berdebat Peserta Didik

Permainan-permainan ini mudah dipraktikkan oleh guru di kelas

Ketika guru mulai memperkenalkan debat kepada peserta didik, langkah pertama penunjang keberhasilan adalah membangun kepercayaan diri dan keterampilan debat mereka.

Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim yang dikutip dari Katadata.co.id, anak-anak Indonesia mengalami krisis kepercayaan diri yang membuat mereka tak percaya dapat mencapai hal-hal yang luar biasa.

Tidak ada metode yang lebih efektif daripada memadukan pendekatan bermain dan pembelajaran untuk merangsang kepercayaan diri dan kemampuan berdebat peserta didik.

Permainan bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga alat yang kuat untuk merangsang kreativitas anak.

Sebelum membahas tentang permainan debat, alangkah baiknya jika kita paham tentang pengertian debat. Debat adalah interaksi verbal antara dua atau lebih individu yang memiliki pandangan berbeda tentang suatu isu atau topik.

Berbagai permainan yang berbeda dapat digunakan dalam situasi yang berbeda untuk membangun kepercayaan diri dan kefasihan, serta mengembangkan pengetahuan peserta didik tentang bahasa debat. 

Berikut 5 permainan untuk melatih kemampuan berdebat peserta didik.

Papan Permainan Debat

Permainan ini merupakan pemanasan sebelum permainan debat berlangsung. 

Caranya adalah dengan memberi topik khusus tentang debat dan beri peserta didik waktu untuk membuat papan atau struktur kerangka debat yang mencakup berbagai pertanyaan dan skenario yang menantang. 

Salah satu manfaat membuat kerangka debat adalah memungkinkan peserta didik merancang argumen mereka sendiri dan berinteraksi dengan ide-ide dari lawan main mereka. 

Ini adalah cara  menyenangkan untuk menyiapkan kepercayaan diri mereka serta melibatkan mereka dalam berdebat secara interaktif. 

Permainan I disagree [Saya tidak Setuju]

Gunakan permainan ini untuk membantu peserta didik mengembangkan kepercayaan diri sebelum berpartisipasi dalam kegiatan debat atau berbicara di depan umum.

Ini merupakan permainan yang dapat membuat peserta didik merasa nyaman saat berbicara dengan lantang dan menyuarakan pendapat mereka mengenai suatu topik.

Pernyataan ‘Saya tidak setuju…’ adalah pernyataan penting yang perlu digunakan oleh setiap peserta didik ketika tiba gilirannya. 

Gambaran permainan:

    • Peserta didik duduk melingkar dan masing-masing bergiliran mengucapkan pernyataan. Mereka dapat membaca kartu pernyataan atau pikirkan pernyataan mereka sendiri untuk diucapkan dengan lantang. 
    • Setelah pernyataan tersebut telah dibagi, orang di sebelahnya berkata, ‘Saya tidak setuju’ dengan memberikan satu alasan mengapa ia tidak setuju dengan topik tersebut.

Contoh:

Peserta didik 1: Setiap keluarga harus memiliki binatang peliharaan.

Peserta didik 2: Saya tidak setuju. Setiap keluarga tidak harus memiliki hewan peliharaan karena beberapa orang tidak menyukai hewan peliharaan atau alergi.

Peserta didik 2: Sekolah tidak seharusnya ada hari libur.

Peserta didik 3: Saya tidak setuju. Kita harus libur sekolah karena jika tidak, semua orang akan menjadi gila, terutama para guru!

Peserta didik 3: Semua kendaraan seharusnya elektrik.

peserta didik 3: Saya tidak setuju…. [tambahan argimen mengapa tidak setuju bahwa kendaraan seharusnya elektrik]

Permainan Tenis

Peserta didik duduk berseberangan dan harus saling menyanggah ide satu sama lain yang berkaitan dengan topik awal. Idenya adalah untuk melihat berapa lama peserta didik dapat terus saling tidak setuju.

Contoh:

Peserta didik 1: Film Harry Potter lebih baik daripada bukunya.

Peserta didik 2: Aku tidak setuju. Hagrid jauh lebih baik di buku daripada di film.

Peserta didik 1: Saya tidak setuju. Cara Hagrid ditampilkan dalam film persis seperti yang saya bayangkan ketika saya sedang membaca buku.

Peserta didik 2: Saya tidak setuju….[tambahan alasan mengapa tidak setuju bahwa cara Hagrid ditampilkan dalam film persis dengan di bukunya]

Um It Up

Ini adalah permainan yang menyenangkan untuk dimainkan di dalam kelas dan membantu membangun kefasihan peserta didik. 

Gambaran Permainan:

    • Peserta didik menerima topik secara acak dan memiliki waktu tertentu untuk berbicara tentang topik tersebut. 
    • Mulailah dengan 30 detik dan lanjutkan ke 60 detik ketika kepercayaan diri peserta didik telah terbangun. 
    • Jika berbicara selama 30 detik, peserta didik mulai dengan 30 poin.
    • Setiap kali mereka mengatakan um, ahh atau sesuatu yang serupa, peserta didik akan kehilangan satu poin.

Stand Up Strong [Berdiri Tegak]

Gambaran Permainan

    • Ruang kelas dibagi menjadi dua sisi, ‘sangat setuju’ dan ‘sangat tidak setuju’. 
    • Guru membacakan sebuah pernyataan dengan lantang, misalnya kucing lebih baik daripada anjing.
    • Peserta didik harus memilih satu sisi. Mereka harus siap  dipanggil untuk memberikan  alasan atas pendapat mereka. 
    • Hal ini dapat diulang dengan topik yang berbeda sebanyak dibutuhkan.

Semoga ide permainan di atas dapat menambah keseruan proses pembelajaran di kelas Anda. 

Kristiani Utomo adalah seorang sarjana psikologi yang tertarik dengan dunia pendidikan.

Editor: Ryan Dagur

Artikel ini terbit di halaman khusus KoLiterAksi. Jika Anda adalah pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pemerhati pendidikan ataupun masyarakat umum dan tertarik menulis di sini, silahkan kirimi kami artikel. Ketentuannya bisa dicek dengan klik di sini!

Artikel Terbaru

Baca Juga Artikel Lainnya