Floresa.co – Mahasiswa dan dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, NTT menggelar pelatihan menulis esai yang melibatkan para guru SMA Katolik St. Arnoldus Janssen, bagian dari pengabdian kepada masyarakat, salah satu tri dharma perguruan tinggi.
Pelatihan yang berlangsung pada Kamis-Jumat, 19-20 September di Aula SMA Katolik St. Arnoldus Janssen, Kota Kupang itu menghadirkan Pastor Peter Tan, SVD dan Pastor Eduardus Dosi, SVD sebagai narasumber, serta beberapa mahasiswa sebagai fasilitator.
Pada hari pertama, para peserta yang berjumlah 30 orang mendapatkan materi terkait teori, metode serta template penulisan esai dengan pendekatan maieuticha techne, sebuah teknik penulisan yang mengutamakan dialektika, tanya-jawab, dan partisipasi aktif penulis atau “menulis apa yang kita alami.”
“Metode ini sangat efektif untuk mengembangkan kerangka berpikir, mempertajam masalah dan mengatasi kemampuan analisis yang lemah,” kata Pater Peter dalam pemaparannya.
Dengan pendekatan ini, kata dia, penulis dituntut untuk membangun gagasan yang berakar pada pengalaman, partisipasi dan dialog yang interaktif dengan suatu persoalan.
“Tiga tahap penting dalam pendekatan ini adalah investigating questions atau pertanyaan investigatif untuk mendalami suatu persoalan, written answer atau jawaban yang tertulis dan revision atau revisi naskah gagasan.”
Sementara menurut Pastor Eduardus, bagian penting dalam penulisan esai adalah ide yang “didapat dari apa yang kita lihat, dengar dan rasakan.”
“Ide yang dimiliki seorang penulis juga perlu direfleksikan dan diolah dalam meditasi yang baik.”
Setelah pemaparan materi, sesi terakhir pada hari pertama diisi “penentuan judul dan penyusunan esai ilmiah,” sebagai pengantar untuk praktik penulisan yang berlangsung hingga sesi akhir pada hari kedua.
Para peserta mengerjakan naskah masing-masing dengan panjang 000 kata.
Hari kedua diisi sesi pendampingan oleh narasumber untuk review dan revisi dan sesi “presentasi hasil karya esai.”
Valen Ukat, salah satu guru peserta berkata pelatihan tersebut sangat positif untuk para guru dalam proses pembelajaran dengan siswa.
“Kami tidak hanya diajari cara menulis yang benar, tetapi juga didorong untuk lebih kritis dan kreatif,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala SMA Katolik St. Arnoldus Janssen, Pastor Apolynarius Wawo Koa, SVD, yang menilai pelatihan tersebut penting sebagai inspirasi bagi para guru.
Sebab, katanya, “guru harus menjadi inspirasi, termasuk inspirasi yang sangat bermakna yaitu inspirasi ilmiah.”
“Sekolah adalah lembaga ilmiah, sehingga suasana ilmiah itu harus tetap dijaga. Sikap ilmiah dan juga karya ilmiah yang kita lahirkan juga merupakan suatu bentuk tanggung jawab sebagai seorang pendidik,” katanya.
Pastor Peter berkata, kegiatan tersebut adalah bagian dari upaya Unwira Kupang untuk meningkatkan literasi pendidik dan peserta didik, terutama bertolak dari keprihatinan terhadap rendahnya minat menulis tenaga pendidik di NTT.
Editor: Ryan Dagur