Regenerasi Pengurus HMPS Program Studi Teologi Unika St. Paulus Ruteng; Pertahankan Eksistensi Organisasi, Ciptakan Pemimpin Masa Depan

Partisipasi aktif mahasiswa dalam pemilihan pengurus HMPS mencerminkan semangat demokrasi dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan

Regenerasi kepengurusan Himpunan Mahasiswa Program Studi [HMPS] merupakan kegiatan yang lazim dilaksanakan di setiap kampus.

Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kemampuan [skill] akademik maupun non akademik mahasiswa.

Universitas Katolik Indonesia [Unika] St. Paulus Ruteng, khususnya Program Studi Pendidikan Teologi, selalu melaksanakan pergantian dan pemilihan pengurus HMPS setiap tahun.

Kegiatan ini tidak sekadar melanjutkan estafet kepemimpinan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempertahankan eksistensi organisasi sebagai wadah perwakilan mahasiswa.

Organisasi seperti ini juga menjadi elemen penting untuk menciptakan calon-calon pemimpin masa depan.

Signifikansi Pemilihan Pengurus HMPS

Pemilihan pengurus HMPS memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan akademik dan sosial mahasiswa, termasuk untuk Program Studi Pendidikan Teologi.

Pada dasarnya, ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan organisasi, keterampilan kepemimpinan, ide dan menjadi jembatan aspirasi mahasiswa.

Di tengah situasi kampus yang beragam seperti Program Studi Pendidikan Teologi, pengurus HMPS berperan sebagai mediator dialog antara mahasiswa dan dosen.

Moderator HMPS, Romo Fransiskus Nala K. Udu dalam hari-hari menjelang pemilihan pengurus HMPS Program Studi Pendidikan Teologi menyampaikan ajakan dan penguatan kepada seluruh mahasiswa untuk terlibat secara aktif.

Ia menaruh harapan agar mahasiswa menjadi pribadi yang berkarakter, mandiri, kolaboratif, kreatif, inovatif dan transformatif melalui wadah HMPS.

Ollez Voitleja, mahasiswa tingkat satu turut memberikan motivasi kepada rekan-rekannya untuk menyukseskan miniatur demokrasi yang terjadi di lingkup Program Studi Pendidikan Teologi ini.

Ia berkata, para calon pengurus HMPS adalah perwakilan terbaik Program Studi Pendidikan Teologi yang siap memimpin HMPS dan menjadi mediator aspirasi.

Proses Pemilihan dan Tahapan Demokrasi

Proses pemilihan pengurus HMPS diawali dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendaftarkan diri sebagai calon pengurus.

Setelah seluruh persyaratan diverifikasi, Komisi Pemilihan Umum HMPS mengumumkan kepada seluruh mahasiswa keputusan bahwa ada dua pasangan calon atau paslon yang siap bertarung.

Paslon satu adalah Marto Alfiano Supardi dan Cristian D. Fernando, sementara paslon dua Yohana B. Jemini dan Hendrianus J. Pahur.

Setelah itu, dilakukan kampanye, di mana setiap paslon diberi kesempatan menyampaikan visi misi dan program kerja kepada seluruh mahasiswa.

Kegiatan pemaparan visi misi kedua paslon Pengurus HMPS Program Studi Pendidikan Teologi periode 2024-2025 di Aula Roosmalen Unika St. Paulus Ruteng. (Dokumentasi Ippin Juru)

Tahap selanjutnya pada 24 Juni 2024, mahasiswa mendapat kesempatan memilih secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil atau Luber Jurdil. 

Usai pencoblosan dan penghitungan suara, Komisi Pemilihan Umum HMPS mengumumkan bahwa pasangan Marto Alfiano Supardi dan Cristian D. Fernando terpilih menjadi Ketua dan Wakil HMPS Program Studi Pendidikan Teologi periode 2024-2025.

Mereka menggantikan Efliana Nisam dan Paulus Darma yang sebelumnya menjabat sebagai ketua dan wakil periode 2023-2024.

Pemilihan ini menjadi proses yang amat penting karena mahasiswa mendapat hak menentukan pilihan terhadap paslon yang dapat mewakili dan mengadvokasi kepentingan mereka.

Pentingnya Partisipasi Aktif Mahasiswa dan Tanggung Jawab Pengurus HMPS

Partisipasi aktif mahasiswa dalam pemilihan pengurus HMPS mencerminkan semangat demokrasi dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak sekadar datang lalu memilih, tetapi juga menjadi bagian penting untuk membangun jejaring dan koneksi yang baik di lingkungan kampus melalui HMPS.

Melkiades Jebarus, salah satu mahasiswa berharap, setelah terpilih pengurus HMPS bertanggung jawab untuk menjalankan visi misi.

Tugas utama mereka, kata dia, adalah koordinasi kegiatan akademik dan non akademik, menyediakan wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa serta mengadvokasi kepentingan mahasiswa kepada pihak kampus.

Pengurus HMPS juga berperan sebagai mediator dalam memfasilitasi dialog antara mahasiswa dan dosen.

Oche Amos, mahasiswa lainnya, berharap pengurus HMPS terpilih menjaga kepercayaan yang telah dilimpahkan kepada mereka dan menjadi pemimpin yang merakyat, yaitu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan mau mendengarkan seluruh aspirasi mahasiswa.

Dengan demikian, kata dia, pemilihan pengurus HMPS tidak hanya rutinitas administratif, tetapi sebuah proses yang memperkaya pengalaman akademik dan kepemimpinan mahasiswa.

Mengambil peran aktif dalam kegiatan seperti pemilihan pengurus HMPS membuat mahasiswa tidak hanya memperluas pengetahuan tentang manajemen organisasi, tetapi juga melatih diri untuk menjadi pribadi-pribadi yang demokratis.

Ippin Juru adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teologi, Unika St. Paulus Ruteng

Editor: Ryan Dagur

Artikel ini terbit di halaman khusus KoLiterAksi. Jika Anda adalah pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pemerhati pendidikan ataupun masyarakat umum dan tertarik menulis di sini, silahkan kirimi kami artikel. Ketentuannya bisa dicek dengan klik di sini!

Silahkan gabung juga di Grup WhatsApp KoLiterAksi, tempat kami berbagi informasi-informasi terbaru. Kawan-kawan bisa langsung klik di sini.

Artikel Terbaru

Banyak Dibaca

Baca Juga Artikel Lainnya